Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie (2009-2014), Ace tercatat menjadi Pengurus DPP Partai GOLKAR pada Departemen Kerjasama dengan ORMAS. Tahun 2012 terjadi revitalisasi dalam kepengurusan Partai GOLKAR dan Ace dipromosikan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal.
Selain itu, Ace juga bekerja sebagai Staff khusus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Prof Ginandjar Kartasasmita, di era Presiden SBY-Boediono.
Saat Ace bekerja membantu Prof Ginandjar, dia berhasil menyelesaikan Program S3 bidang Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kepada Pak Ginandjar-lah, Ace banyak belajar tentang pemerintahan, politik dan kepemimpinan.
Menjadi Asisten Beliau untuk mengajar pada beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya, Malang; Universitas Pasundan, Bandung; dan Universitas Waseda, Tokyo, Jepang.
Pengalaman sebagai Anggota DPR RI dimulai pada tahun 2013 dimana Ace masuk sebagai anggota DPR RI pengganti antar waktu.
Ace duduk sebagai Anggota Komisi VIII yang membidangi Agama dan Sosial. Dalam tugasnya sebagai Anggota Parlemen tersebut Ace terlibat aktif dalam pembahasan UU Jaminan Produk Halal, revisi UU Perlindungan Anak, UU Pengelolaan Keuangan Haji, UU Desa dan lain-lain.
Tahun 2016, Ace kembali masuk sebagai Anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai GOLKAR menggantikan Andika Hazrumi yang terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten. Ace ditugaskan menjadi Anggota Komisi II yang membidangi Politik dalam negeri.
Ace terlibat aktif dalam pembahasan revisi UU Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Dalam kepengurusan Fraksi Partai GOLKAR dipercaya sebagai Wakil Sekretarsi Fraksi Partai GOLKAR bidang Politik, Hukum dan HAM.
Di sela kesibukannya dalam politik, Ace masih menyempatkan diri mengajar.
Kini tercatat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten.
Sebelumnya, Ace pernah menjadi Asisten professor pada Universitas Waseda, Jepang.
Respon Nama-nama Calon Menteri Prabowo
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Saleh Partaonan Daulay sebagaimana dikutip dari Kompas.id sebelumnya mengungkapkan, ada dua nama kader PAN yang dianggap mampu menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Mereka adalah Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto dan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio.
Menurut Saleh, Yandri memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni untuk menjadi menteri.