TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Dua pekan pasca banjir-longsor warga Dusun Buntu Sarek, Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih belum bisa menikmati jaringan listrik.
Akses jaringan listrik masih terputus, pasca tanah longsor yang menerjang Latimojong, Jumat (3/5/2024).
Saat ditemui Tribunluwu.com, Kepala Dusun Buntu Sarek, Majib mengaku akses penerangan mendesak bagi warganya.
Sebab, masih ada 100 lebih warga masih bertahan di camp pengungsian.
"Kebutuhan kami penerangan dan beras. Karena kami di Desa Buntu Sarek dari lima dusun tinggal satu dusun yang bertahan yakni Dusun Buntu Sarek," jelasnya, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: 294 Rumah Rusak Berat Diterjang Banjir-Longsor di Luwu Sulsel Butuh Relokasi
"Sekitar 37 KK, 100 lebih jiwa warga masih bertahan. Yang kami butuhkan itu penerangan, beras dan jalan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ulusalu, Kadarusman Samad juga merasakan hal serupa.
Kata dia, selama ini warganya hanya mengandalkan generator sebagai sumber penerangan.
"Itupun kami juga butuh suplai bahan bakar. Karena setiap malamnya, untuk penerangan, kita butuh sekitar empat liter bahan bakar," akunya.
Dirinya berharap agar arus listrik bisa tersambung kembali setelah terputus pasca bencana.
Pj Bupati Luwu, Muh Saleh mengaku setelah melihat pantauan udara, ada 17 tiang listrik yang rusak.
"Inilah kami masih mengharapkan bantuan heli yang lebih besar untuk bisa membawa tiang listrik agar bisa segera menghubungkan lagi arus listrik," katanya.
Saleh menjelaskan, sejumlah alat berat masih dikerahkan agar membuka akses darat yang masih terputus.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana