Pemkot Makassar

Rektor UGM Ingin Tiru Cara Danny Pomanto Turunkan Emisi Karbon di Makassar

Penulis: Siti Aminah
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat menjadi pembicara dalam Kuliah Publik Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (14/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, YOGYAKARTA - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjadi pembicara dalam Kuliah Publik Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Agenda ini berlangsung di University Club UGM, Selasa (14/5/2024). 

Danny Pomanto berbicara terkait Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia. 

Danny mengawali materinya dengan memaparkan perubahan iklim dari masa ke masa. 

Kata Danny Pomanto, suhu terendah mulai meninggalkan bumi pada tahun 1977, setelah itu suhu bumi mengalami fluktuasi hingga tak pernah lagi kembali ke suhu terendah. 

Fenomena ini menyebabkan banyak kerusakan, diawali dengan bencana populasi di mana tingkat populasi meningkat diikuti dengan kebutuhan yang meningkat pula. 

Akibatnya ledakan populasi ini berujung ke eksploitasi sumber daya alam,  deforestasi pun mengalami peningkatan. 

Baca juga: Depan Peserta CSS XII di Cilegon Danny Pomanto Bongkar Cara Makassar Tangani Sanitasi di Kota Daeng

"Karena meningkat maka pencemaran udara, laut, darat, juga meningkat. Sejalan dengan naiknya suhu bumi, terjadinya pemanasan, volume air laut meningkat, ragam hayati mulai terancam. Setelah itu pembiakan awan berlebihan maka terciptalah bencana hidro metrologi," papar Danny Pomanto. 

Kata Danny Pomanto, dampak perubahan iklim sudah menjadi masalah global, karenanya semua harus berperan untuk mewujudkan low carbon. 

Program rendah emisi karbon disebut sudah perlahan diterapkan di Makassar.

Dimulai dari lorong kata Danny Pomanto, lorong-lorong disulap menjadi urban farming atau kebun dalam kota. 

Masyarakat atau komunitas setempat menghijaukan lorong dengan menanam sayur mayur dan kebutuhan pangan rumah tangga lainnya. 

Program ini dinamakan lorong wisata, merupakan lanjutan dari program lorong garden dan lorong sehat. 

Program inisiasi Danny Pomanto ini sudah kerap dilirik daerah lain hingga negara luar. 

Bahkan National Science Foundation (NSF) melirik program wisata untuk memfasilitasi teknologi artificial intelligence (AI) untuk mengukur efektivitas lorong wisata dalam mewujudkan low carbon city

Halaman
12

Berita Terkini