Pegunungan Maros Sulsel Krisis Dokter, Formasi CPNS Tak Dilirik

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus.

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Sejumlah puskemas di daerah pegunungan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan kekurangan dokter.

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus menyebutkan ada empat puskesmas di pegunungan yang kekurangan dokter.

"Di Puskesmas Mallawa hanya ada satu dokter gigi, Camba dan Cenrana ada dua dokter, Tompobulu hanya dua dokter," sebutnya.

Padahal idealnya, tiap puskesmas harus memiliki tiga hingga empat dokter, tergantung jumlah penduduknya.

"Kalau di daerah pegunungan kan rata-rata jumlah penduduk 15-20 ribu penduduk, tiap 5.000 penduduk sama dengan satu dokter, sehingga idealnya harus ada tiga sampai empat dokter di tiap kecamatan," imbuhnya.

Ia menyebutkan kondisi kurangnya tenaga dokter ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pasca Laka Maut di Subang, Chaidir Syam Imbau Sekolah di Maros Tak Study Tour di Luar Kota

Mantan kapus Bantimurung ini menyebutkan sudah beberapa kali membuka formasi dokter pada pengangkatan CPNS.

Hanya saja, tidak satupun dokter yang melirik wilayah pegunungan.

"Penyebabnya, karena jaraknya dari perkotaan terlalu jauh. Dan gajinya sama dengan di daerah kota," tuturnya.

Meski kekurangan dokter, Yunus menyebutkan pelayanan di puskesmas masih tetap berjalan.

"Pelayanan tetap jalan, solusinya memperkuat koordinasi dan konsultasi dimaksimalkan dengan dokter yang ada," terangnya.

Makanya, saat ini pihaknya tengah membuat peraturan bupati (Perbup) terkait insentif khusus bagi dokter yang bertugas di wilayah pegunungan Maros.

"Ini sebagai penarik, agar ada yang mau mendaftar, sekarang sudah dibahas di bagian hukum," tutupnya.(*)

Berita Terkini