Takut akan adanya longsor susulan, hampir sebagian warga di bagian utara Desa Lambanan kini memilih tinggal di masjid.
"Masyarakat saya di bagian utara, hampir 30 persen itu sudah tidak tinggal pemukimannya. Karena di atas pemukiman ada retakan. Sehingga mereka dievakuasi ke masjid," ujar Baharuddin.
Dirinya menambahkan, selain bahan pokok, kebutuhan mendesak warganya adalah akses penerangan.
"Kebutuhan mendesak adalah bahan baku macam beras, mie, minyak goreng, gula dan paling utama penerangan. Karena di desa kami ini ada dua posko. Di Dusun Doke-doke batas Desa Tibussan itu hanya pakai aki," katanya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana