BPSDMI Kemenperin Kembangkan Center of Excellence di Kawasan Industri Morowali Bareng Unhas - Untad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala PPPVI Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari, Rektor Untad Prof Dr Amar, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, Direktur PLIM Agus Salim Opu, HR Manager PT IMIP Achmanto Mendatu, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam penandatanganan MoU di  Kampus Politeknik ATI Makassar, Jumat (26/4/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman Center of Excellence di Kawasan Industri Morowali (IMIP).

Penandatanganan MoU berlangsung di Kampus Politeknik ATI Makassar, Jumat (26/4/2024).

Dalam nota kesepahaman, BPSDMI juga menggaet Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Tadulako (Untad) dan Politeknik Industri Logam Morowali.

Hadir Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari. 

Rektor Untad Prof Dr Amar, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, Direktur PLIM Agus Salim Opu.

HR Manager PT IMIP Achmanto Mendatu, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian Masrokhan menyebut MoU ini merupakan langkah awal untuk menjangkau dunia industri di Sulawesi.

Ke depan BPSDMI menyiapkan peta kawasan industri potensial.

Lalu akan digandeng dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas.

"Ini jadi pilot project yang didukung dengan perencanaan jangka panjang. Kita menyusun roadmap kawasan industri lainnya yang berpotensi seperti ini," jelas Masrokhan

Senada dengannya, Kepala PPPVI Kemenperin Wulan Aprilianti mengaku pihaknya begitu terbuka menjalin kolaborasi dengan dunia industri.

Terbukti dari kerjasama yang terjalin dengan PT IMIP.

Baca juga: USAID Hepi Luncurkan Maker Innovation Space di Unhas, Kolaborasi Rancang Inovasi Makin Mudah

"Kami sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mulai infrastruktur, pengembangan, tenaga pengajar, kerjasama industri dan lainnya," jelas Wulan Aprilianti.

Kerja sama ini kian membuka peluang penyerapan tenaga kerja di PT IMIP.

Lulusan perguruan tinggi dinaungan BPSDMI bersama Unhas dan Untad bisa menjadi SDM potensial untuk PT IMIP.

Terlebih kampus-kampus ini menyediakan beragam jurusan yang sejalan dengan kebutuhan dunia industri.

"Peruntukannya memang untuk Poltek dan kampus di Sulsel dan Sulteng untuk penyerapannya (kerja) di IMIP. Jadi Kita kolaborasi dengan Unhas dan Tadulako. Karena kan ada jurusan yang kami punya tapi mereka tidak punya, begitu juga sebaliknya," kata Wulan.

Sementara itu HR Manager PT IMIP Achmanto Mendatu mengaku terbuka dalam menyerap lulusan kampus-kampus ini.

Achmanto Mandatu menyebut PT IMIP masih dalam pengembangan kawasan industri.

Sehingga kebutuhan akan ribuan tenaga kerja semakin terbuka.

"Kawasan kita memang tumbuh. Masih ada pabrik dalam masa konstruksi. Tentu kita masih butuh beberapa ribu orang," jelas Achmanto Mendatu.

Lebih jauh, kampus-kampus ini juga bisa berperan dalam meningkatkan kualitas pekerja di PT IMIP.

Pembukaan kelas jarak jauh untuk pendidikan jadi opsi terbaik.

"Dengan kerjasama ini kita bisa tingkatkan kompetensi pekerja kita. Bisa mendatangkan kampus juga untuk membuka kelas jauh untuk kami disana," jelasnya.

PT IMIP bahkan bisa berperan dalam mengirim praktisi bertukar ilmu di kampus-kampus ini.

Unhas dan Untad menyambut baik lahirnya kerjasama ini.

Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa maupun Rektor Untad Prof  Amar mengaku siap menyukseskan kerjasama dengan dunia industri.

Apalagi kedua kampus ini tiap tahunnya mampu mencetak lulusan-lulusan berkualitas. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
 

Berita Terkini