Terlebih lagi alat kesehatan yang tidak memadai.
Warga setempat yang khawatir dikarenakan kondisi bayi Since yang tidak keluar sepenuhnya dalam waktu yang cukup lama memutuskan untuk membuat tandu agar bisa membawa Since ke rumah sakit di Masamba.
Namun, setelah 13 jam Since berusaha melahirkan anaknya tersebut, bayi tersebut berhasil keluar namun dalam keadaan meninggal.
Warga sekitar yang sedang membuat tandu akhirnya berhenti dan membuat peti untuk pemakaman bayi tersebut.
Dua bulan usai melahirkan dan tidak mendapatkan perawatan medis, Since merasakan sakit di bagian perutnya.
Warga Malimongan akhirnya memutuskan untuk membawa Since ke rumah sakit di Masamba agar mendapatkan perawatan medis.
Karena jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat, masyarakat akhirnya memutuskan menandu Since dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa.
Kepala Desa Malimongan, Yohan Taruk mengatakan warganya tersebut ditandu sejauh 18 kilometer dari Dusun Se'pon, Desa Malimongan ke Desa Mabusa.
"Jalur yang dilalui warga kami itu dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa sekitar 18 kilometer dengan kondisi jalan rusak," kata Yohan Taruk.
Ia mengaku jalan tersebut pernah diperbaiki oleh Pemerintah Luwu Utara namun setelah satu tahun jalan tersebut rusak kembali.
Warga sekitar juga diketahui pernah membuat jembatan terpanjang yang dikenal dengan sebutan Para-para.
Sekitar 80 warga Desa Malimongan bergantian untuk menandu Since dari Desa Malimongan ke Mabusa.
Suami Since, Yohan Pulangan (48) mengatakan sangat menderita melihat istrinya ditandu selama delapan jam dalam kondisi sakit.
Ia mengatakan istrinya ditandu melewati jalan setapak, naik turun gunung, melewati hutan belantara, anak sungai bahkan harus melalui dalamnya kubangan lumpur.
"Istri saya ditandu dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa selama delapan jam, melewati jalur yang sangat sulit," kata Yohan Pulangan.