Pasien Rawat Inap di RSUD Sinjai Meningkat Selama Libur Lebaran, Didominasi Dispepsia

Penulis: Muh Ainun Taqwa
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung RSUD Sinjai, Jl Jendral Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, meningkat selama libur Lebaran Idulfitri 2024.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sinjai, dr Fatma.

dr Fatma mengatakan jumlah pasien rawat inap selama libur lebaran mencapai ratusan pasien.

“Jumlah pasien rawat inap 132, rawat jalan 296,” katanya, Selasa (16/4/2024).

Jumlah ini menurut dr Fatma mengalami peningkatan.

“Sebelum lebaran jumlah pasien rawat inap rata-rata 100-110,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut penyakit terbanyak yang dialami pasien adalah dispepsia.

“Paling banyak penyakit dispepsia atau ganguan pencernaan,” katanya.

Lanjut dr Fatma rata-rata pasien yang mengalami penyakit dispepsia orang dewasa.

“Lebih banyak pasien umur dewasa,” katanya.

dr Fatma Sindrom menjelaskan dispepsia adalah kondisi berupa gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan perut terasa nyeri, kembung, dan begah terutama setelah mengonsumsi makanan.

Dispepsia merupakan sebuah sindrom.

Baca juga: Kenali Gejala DBD Penyakit Paling Mengancam Nyawa Warga Klaten, Korban Jiwa Bertambah

Artinya, kondisi ini bukan termasuk ke dalam jenis penyakit struktural, melainkan sekumpulan gejala dari gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem pencernaan.

Masih belum diketahui secara pasti apa penyebab dispepsia.

Namun, ada beragam faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom dispepsia.

Diantaranya, stres atau depresi, gangguan cemas, merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, Infeksi bakteri helicobacter pylori pada saluran pencernaan.

Lainnya, pola makan yang tidak baik, seperti makan tidak teratur atau terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berlemak.

Obesitas atau berat badan berlebih, mengidap penyakit pencernaan, seperti GERD, pankreatitis, radang lambung, atau tukak lambung

Dispepsia bisa sembuh apabila penderitanya menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Selain itu, mengobati gangguan pencernaan yang dialami dengan tepat.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Melalui PRUActive Family Hadir di Makassar

Adapun langkah pengobatan dispepsia adalah sebagai berikut:

1. Konsumsi Obat-Obatan

Jika dispepsia disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan medis yang sesuai.

2. Jaga Berat Badan ideal

Pengidap dispepsia yang memiliki berat badan berlebih akan dianjurkan untuk menjalani diet sehat, seperti rutin berolahraga, membatasi asupan kalori harian, serta tidur yang cukup.

3. Jaga Pola Makan

4. Kelola Stres

Stres merupakan faktor yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Maka dari itu, pengidap dispepsia disarankan untuk mengelola stres sebaik mungkin untuk meredakan gejala yang muncul.

5. Hindari Berbaring setelah Makan

Berbaring tepat setelah makan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, yakni rasa tidak nyaman di area perut bagian atas.(*)

Berita Terkini