TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mayat perempuan inisial J (35) yang tewas dibunuh suaminya H (42), dievakuasi Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara, Minggu (14/4/2024) siang.
Mayat ibu dua anak itu ditemukan tertimbun di belakang rumah korban di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Mayat J yang tertimbun sejak enam tahun lalu itu, pun menyisakan tulang belulang.
Tulang belulang pun dibungkus Tim Dokpol menggunakan kantong mayat orange.
Pantauan Tribun-Timur.com di lokasi, kantongan mayat itu tampak dilipat lalu dibawa ke dalam ambulans.
Saat kantongan dibawa dari dalam rumah menuju ambulans, anak korban F (17) tampak histeris.
"Mamakku, mauka lihat mamakku," ucap F dengan nada histeris.
Begitu juga saudara J yang menyaksikan di rumah tetangga, tampak histeris melihat bungkusan tulang belulang J dibawa petugas ke ambulans.
Informasi yang diperoleh dari salah satu petugas yang ikut menggali timbunan, tulang belulang J masih utuh mulai dari kaki hingga kepala.
"Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak," sebutnya.
Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter.
Kronologi
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar, Sabtu kemarin.
F melapor ke polisi setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H, terduga pelaku pembunuhan istrinya, J.
"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri," kata Irjen Pol Andi Rian ditemui di lokasi.