TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Jembatan penghubung antara Kelurahan Noling dan Desa Padang Tuju, Kecamatan Bua Ponrang, Kabupaten Luwu terancam terputus.
Kondisi jembatan tampak miring, sehingga sejumlah kendaraan tak bisa melintas.
Melihat kondisi jembatan, warga setempat lalu menutup akses kendaraan.
Kapolsek Bua Ponrang, Iptu Yakobus mengaku, penyebab miringnya jembatan akibat tingginya debit air.
"Tadi sekitar pukul 20.15 Wita. Karena debit air naik di karena hujan deras di hulu. Inilah menjadi penyebab debit Sungai Noling tinggi. Derasnya air hujan yang menghantam jembatan membuat jembatan menjadi miring," akunya, Senin (8/4/2024).
Kata Catur, pihaknya saat ini sedang berjaga di lokasi dan meminta pengendara sementara tidak melintas.
Baca juga: 500 Rumah di Suli dan Lindajang Luwu Terendam Banjir, Air Setinggi Betis Orang Dewasa
"Saya dan anggota sudah di TKP. Langkah yang diambil memasang police line dan mengimbau warga agar tidak melintas di jembatan tersebut mengingat Tiang penyanggah tengah jembatan mengalami penurunan," bebernya.
Dirinya menambahkan, hingga kini hujan masih mengguyur Bua Ponrang.
"Kondisi jembatan saat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, sedangkan untuk roda dua maupun pejalan kali masih bisa," akunya.
"Namun karena debit air masih tinggi serta hujan masih turun sehingga untuk sementara untuk menjaga adanya hal hal yang tidak diinginkan ditutup untuk sementara," tutupnya.
Baca juga: BPBD Palopo Ungkap Banjir Makin Parah: Banyak Kayu Tersangkut di Jembatan, Tanggul Jebol
500 Rumah Terendam
Banjir melanda Kelurahan Suli, Kecamatan Suli dan Kelurahan Lindajang, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu.
Air meluap dan memasuki area pemukiman warga sekitar pukul 21.00 Wita, Minggu (7/4/2024) malam.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi mengaku, penyebab banjir akibat hujan lebat mengguyur lokasi tersebut.
"Alhamdulillah korban jiwa nihil," akunya, Senin (8/3/2024).