Sumpang Labbu adalah ikon infrastuktur jalan peninggalan kolonialisme Belanda, sebelum Kemerdekaan 1945.
Sumpang Labbu adalah bahasa Bugis yang berarti Gerbang Panjang.
Gua sepanjang 8,4 m dan lebar jalan 5 meter, dengan tinggi 4,5 m, jadi penanda utama.
Warga Bone juga mengenalnya dengan nama Batu GoroE.
"Kata kakek saya , Petta Sangka Pattiro, dinamai Batu GoroE, karena untuk membuat gua di jalan poros itu ada ratusan pria dari semua kampung di Bone, bekerja memahat (menggorok/memotong) batu itu sampai tembus pakai linggis sampai 2 bulan," ujar Nurlaeli Basir (54), guru kelahiran Watampone. (*)