TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kantor Lurah Tompo Balang akan menjadi percontohan di Makassar.
Kantor Lurah yang sempat terbakar ini akan segera diresmikan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Pembangunannya sendiri telah rampung sejak Februari 2024.
Teknologi Canggih
Kantor Lurah Tompo Balang dilengkapi dengan teknologi canggih.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bangunan Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Hajar Aswad mengatakan, Kantor Lurah Tompo Balang sudah memiliki solar panel, sehingga penggunaan listrik tidak sepenuhnya menggunakan pasokan PLN.
"Sistem kelistrikannya sudah pakai panel surya, jadi nanti bisa hibrid dengan PLN karena dayanya masih 1000 watt," ucap Hajar Aswad, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Pembangunan Kantor Lurah Tompo Balang Telan Anggaran Rp1,7 Miliar, Didesain Putri Danny Pomanto
Selain itu, lampu digunakan juga memakai lampu pintar atau smart lamp.
Serta dilengkapi videotron di depan bangunan kantor Lurah untuk mensosialisasikan program pemerintah.
Uniknya, model bangunan kantor Lurah ini berbentuk songkok patonro, penutup kepala khas Makassar.
Bangunan ini didesain langsung oleh anak Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Aura Aulia Imandara.
Bangunan ini terdiri dari tiga lantai, lantai 1 untuk pelayanan, lantai 2 ruangan staf dan lantai 3 untuk pertemuan.
Baca juga: Istri Masuk Bursa Pilwali Makassar, Danny Pomanto: Ibu Tidak Mau, Gele-gele Dia Rasa
"Ada ruang pertemuan supaya tidak sewa tempat lagi kalau ada agenda," jelas Hajar Aswad.
Adapun luas lahan bangunan ini 10x14 meter persegi, sementara luas bangunan 7x10 meter persegi," paparnya.
Telan Anggaran Rp1,7 Miliar
Adapun anggaran pembangunannya sebesar Rp1,7 miliar.
Tahun ini, Pemkot Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum kembali memprogramkan pembangunan dua kantor lurah.
Antara lain Kantor Lurah Kunjung Mae, dan Kantor Lurah Buakana.
Pemkot Makassar Siapkan Rp6 Miliar untuk Bangun Dua Kantor Lurah
Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar akan membangun dua kantor lurah tahun ini.
Ialah antor Lurah Buakana Kecamatan Rappocini dan Kunjung Mae Kecamatan Mariso.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana BangunanPemerintah Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Hajar Aswad mengatakan, kedua Kantor Lurah tersebut kondisinya memprihatinkan.
Selain dalam kondisi rusak berat, ada juga yang terpaksa harus menyewa tempat untuk bisa berkantor.
Baca juga: Daftar 19 Nama ASN Terhempas dari Seleksi Lelang Jabatan Pemkot Makassar, Ada Camat
Sebenarnya, pembenahan kantor lurah ini sudah diusulkan berberapa tahun sebelumnya, tetapi baru bisa direalisasikan tahun ini.
"Tahun-tahun sebelumnya masuk usulan tapi baru bisa tercover tahun ini," ucap Hajar Aswad, Rabu (24/1/2024).
Adapun anggaran untuk pembangunan kantor lurah ini sebesar Rp6 miliar. Masing-masing Rp3 miliar untuk satu kelurahan.
Hajar mengatakan desain kantor lurah terinspirasi dari penutup kepala ciri khas Makassar yang disebut patonro.
Berdasarkan rancangan atau desain, kedua kantor lurah tersebut akan dibangun tiga lantai.
Lantai 1 akan digunakan sebagai tempat pelayanan, lantai dua untuk ruang kerja pegawai kelurahan, dan lantai 3 sebagai ruang pertemuan.
Nantinya, tembok bagian depan kantor lurah tersebut akan dipasangi videotron yang akan menampilkan video-video terkait layanan masyarakat serta sosialisasi program-program Pemerintah Kota Makassar.
Selain itu, kedua kantor lurah tersebut akan dipasangi solar cell atau pembangkit listrik menggunakan tenaga matahari.
Jadi, selain mengandalkan listrik dari PLN, peralatan elektronik di kantor lurah juga bisa dengan solar cell.
"Jadi nanti sistemnya hybrid. Bisa pakai listrik PLN, bisa juga dari solar cell," ungkap Hajar Aswad saat diwawancara kemarin.
Seluruh dokumen lelang proyek ini sudah siap untuk disetor ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.
Sisa menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) rampung.
"Kami sisa menunggu DPA. Sudah persiapan untuk jalan. Insyaallah bulan dua kegiatannya. Harus dilelang," kata Hajar.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Rappocini, M Aminuddin membenarkan jika pengadaan dan pembangunan Kantor Lurah Buakana sangat mendesak untuk dilakukan.
"Iya, tidak ada kantornya itu Lurah Buakana. Itu sudah berjalan dua tahun tidak memiliki kantor. Saat ini lurahnya terpaksa berkantor di kontainer recover," kata Aminuddin.
Kata Aminuddin, bukan hanya Kantor Lurah Buakana saja yang butuh pembangunan.
Beberapa kantor lurah di Kecamatan Rappocini juga butuh perbaikan.
Diantaranya Kantor Lurah Bonto Makkio.
Kondisinya saat ini lebih rendah dari jalanan.
Beruntung karena tahun ini, kantor lurah tersebut masuk dalam skala pembiayaan dari anggaran aspirasi.
Begitu juga Kantor Lurah Karunrung yang kondisinya butuh perbaikan karena atap dan plafonnya sudah rusak parah.
"Alhamdulillah tahun ini juga akan diperbaiki. Ada anggaran asiparasi dari anggota dewan sehingga bisa direhab," jelas Aminuddin.
Sementara itu, Camat Mariso, Aswin Kartapati Harun mengatakan kondisi kantor Lurah Mariso memang sangat memprihatinkan. Bangunannya sudah sangat tua.
Malah, kata dia, sebelum-sebelumnya, kantor lurah Kunjung Mae terpaksa berpindah-pindah karena harus menyewa gedung. (*)