Pilpres 2024

Penyesalan Terbesar PDIP dan Megawati, 'Tak Sadar' Buka Pintu Perlawanan Bagi Gibran dan Jokowi

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDIP dan Megawati menyesali keputusannya yang telah menjadikan Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu. Jadi lawan di Pilpres 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM - PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri  menyesal membesarkan nama Gigran Rakabuming putra bungsu Presiden Jokowi.

PDIP dan Megawati menyesali keputusannya yang telah menjadikan Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu.

Kesalahan PDIP dan Megawati itulah menjadi awal mula munculnya Gibran sebagai Wakil Presiden dan terpilih di Pilpres 2024.

PDIP baru menyadari ikut menjagokan putra Jokowi sebagai Wali Kota Solo adalah bagian dari kekhilafan.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan alasan penyesalan mengusung Gibran Raka pada 2020 lalu.

Menurut Hasto, saat itu PDI-P mengusung Gibran setelah melihat kepemimpinan ayahnya, Jokowi.

Dimana, Jokowi dipandang telah memberikan kemajuan bagi Indonesia.

Tapi ternyata, kata Hasto, kemajuan pesat yang diraih Jokowi di berbagai bidang khususnya infrastruktur berdampak pada membengkaknya utang yang luar biasa besar.

PDIP merasa ngeri membayangkan bengkaknya utang dan akibatnya pada anak cucu di masa mendatang.

"Ya kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu (30/3/2024).

Namun demikian, Hasto menyebut partainya belakangan menyadari bahwa kemajuan yang dibawa Jokowi itu menyebabkan beban utang yang sangat besar.

Ia mengatakan, utang pemerintah hampir mencapai 196 miliar dollar AS, sedangkan utang dari sektor swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar dollar AS.

"Ketika ini digabung, maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," ujar Hasto.

Ia melanjutkan, di tengah persoalan tersebut, praktik nepotisme di kalangan keluarga dan kerabat dekat Jokowi justru menguat.

Contohnya, sekretaris pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, kini digadang-gadang akan menjadi calon bupati Boyolali.

"Nepotisme itu kita lihat ternyata justru semakin telanjang di depan mata kita. Misalnya sekretaris Pak Jokowi, Devid, dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesarkan," ujar Hasto seperti dikutip Kompas.com .

Seperti diketahui, PDI-P merupakan partai politik pengusung utama Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020 lalu.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye (via Tribun Jabar)
Namun, Gibran dan PDI-P berpisah jalan setelah Gibran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Padahal, PDI-P telah memutuskan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung.

Pasangan Prabowo-Gibran pun telah diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, meski sengketa hasil Pilpres 2024 masih berlangsung di MK.

PDIP Samakan Gibran dengan Sopir Truk Pemicu Tabrakan 7 Mobil di Gerbang Tol Halim Utama

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyamakan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk penyebab kecelakaan tabrakan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta.

Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama (Instagram @dramaojol.id)
Hasto mengatakan, sopir truk tersebut masih berusia 17 tahun serta belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Berkaca dari kasus tersebut, dia menekankan pentingnya kedewasaan bagi seseorang untuk mengemban jabatan tertentu.

"Ini sebagai contoh bagaimana ketika orang hanya berorientasi pada hasil, (sementara) proses, usia itu diabaikan, maka ini juga berbahaya," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (30/3/2024).

Apalagi, kata Hasto, untuk mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan segala persoalan yang sangat kompleks.

"Masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait dengan mental spiritual kita," ujarnya.

Karenanya, dia mengkritisi pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran sebagai cawapres.

"Di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagiamana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi," ucap Hasto.

Sopir truk berinisial MI sebagai biang kerok kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Makasar, Jakarta Timur pada Rabu (27/3/2024), ternyata masih di bawah umur.

Hal ini diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Polisi sudah menetapkan MI psebagai tersangka mengacu pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. 

Gibran Skamat Ganjar

Sindiran dilontarkan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka kepada Ganjar Pranowo terkait tawaran menteri.

Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming mengaku tidak mengetahui siapa yang menawarkan Ganjar Pranowo untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo nanti.

Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan terhadap penolakan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

“Yang menawari siapa?, siapa yang menawarkan” kata Gibran, Rabu (27/3/2024).

Ketika ditanya apakah itu indikasi Ganjar enggan merapat ke kubu Prabowo, Gibran mengaku tidak mengetahui hal tersebut secara pasti.

Menurut Gibran, sebelumnya dia sempat ingin merangkul paslon lainnya.

"Ya tidak tahu. Mau atau tidak tergantung orangnya," ujarnya.

Terkait tawaran menteri untuk Ganjar, Gibran menegaskan bahwa dia tidak mengetahui apakah ada yang menawari hal tersebut.
 
"Jika soal penawaran saya gak tahu. Setahu saya gak ada penawaran seperti itu,” katanya.

Sebelumnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa ia menolak tawaran untuk mengisi jabatan menteri di era pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Ganjar, lebih baik tawaran posisi menteri ditujukan kepada partai politik yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran, karena itu akan lebih adil.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).

"Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing,apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan."

Ganjar mengungkapkan bahwa ia memberi keleluasaan kepada pasangan pemenang Pilpres 2024 untuk menentukan susunan kabinet.

Sementara itu, ia juga tetap menjaga komunikasi dengan para relawan Ganjar-Mahfud di dalam dan di luar negeri untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

Salah satunya adalah mewujudkan ide atau gagasan dengan memperhatikan realitas yang tengah berlangsung di tengah masyarakat.

“Saya bilang kepada relawan, ayo politik bisa agung kalau kita punya integritas yang tinggi, punya niat baik yang sama. Politik menjadi hancur kalau kita hanya bicara kekuasaan,” katanya.

Setelah MK nanti mengumumkan hasil putusan, Ganjar mengaku akan kembali menjadi rakyat biasa.

Gerindra Bantah Tawarkan Anies dan Ganjar Kursi di Kabinet

Sebelumnya, Gerindra lewat Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad juga membantah ada tawarkan kursi menteri ke Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Untuk itu (tawaran kursi) konfirm kami tidak pernah, atau belum pernah menawarkan kepada Pak Ganjar ataupun Pak Anies soal kursi di kabinet," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Oleh karena itu, Wakil Ketua DPR RI ini membantah kabar beredar mengenai pihaknya menawarkan kursi menteri ke Ganjar-Anies.

"Bahwa kemudian berita-berita kemudian disampaikan itu disampaikan tidak benar," ujar Dasco.

21 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran

Inilah nama-nama 21 Calon Menteri Prabowo-Gibran yang beredar, ada nama anak Surya Paloh hingga Jenderal TNI berdarah bugis.

Dari 21 nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran ini yang mengejutkan terselip satu nama yang merupakan pengurus teras Partai Nasdem.

Sosok tersebut yakni Prananda Surya Paloh yang merupakan Putra Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Selain itu ada pula nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

Diketahui, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin merupakan jenderal berdarah bugis.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan tengah merancang susunan kabinet yang akan dipimpinnya.

Beredar poster yang memperlihatkan susunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Beberapa nama dari partai politik Koalisi Indonesia Maju masuk dalam daftar kandidat menteri.

Mereka antara lain Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tokoh Bugis dan mantan Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

Serta Menkopolhukam sekaligus mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, yang semuanya masuk dalam bursa kandidat Menkopolhukam.

Adapun untuk kandidat Menko Perekonomian, terdapat Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wishnu Wardhana.

Sementara itu, kandidat Menpora meliputi Budisatrio Djiwandono, anggota DPR RI Prananda Surya Paloh (putra Surya Paloh), dan Dito Ariotedjo.

Untuk posisi Menteri Luar Negeri, beberapa kandidatnya termasuk politisi Meutya Hafid, mantan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, dan Imam Sufaat.

Politisi PAN, Eddy Soeparno, masuk dalam daftar kandidat Menteri Perdagangan.

Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri; Wamenkeu Suahasil Nazara; Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu; Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari; Direktur Bank Central Asia (BCA) Santoso; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga masuk dalam daftar nama calon Menteri Keuangan.

Terkait dengan beredarnya nama tersebut, pihak Prabowo - Gibran mengaku tak tahu.

"Saya tak tahu soal ini," kata Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani yang juga masuk dalam bursa menteri, Selasa (26/3/2024).(*)

 

Berita Terkini