TRIBUN-TIMUR.COM - pada bulan Ramadhan, ada satu malam yang sangat dinanti-nantikan umat Islam.
Malam tersebut adalah malam lailatul qadar.
Pertanyaan tentang kapan terjadinya malam lailatul qadar 2024 ramai dibicarakan.
Seperti diketahui, Lailatul qadar adalah malam di mana ayat pertama dalam Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Disebutkan dalam Al-Quran lailatul qadar sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Lailatul Qadar akan datang pada malam ganjil di 10 terakhir bulan Ramadhan.
Ada tanda-tanda khusus hadirnya malam Lailatul Qadar, malam tersebut sangat spesial lantaran penuh dengan keberkahan Ramadhan 1444 Hijriah.
Para ulama meyakini bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadan, yaitu pada malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
Berdasarkan hasil sidang isbat Kemenag, 10 hari terakhir Ramadan 1445 Hijriah dimulai pada tanggal 31 Maret 2024.
Namun, menurut hasil hisab PP Muhammadiyah, 10 hari terakhir Ramadan 1445 Hijriah dimulai pada tanggal 30 Maret 2024.
19 Ramadhan 1445 Hijriah: Sabtu, 30 Maret 2024
20 Ramadhan 1445 Hijriah: Minggu, 31 Maret 2024
21 Ramadhan 1445 Hijriah: Senin, 1 April 2024 (Perkiraan Malam Lailatul Qadar)
22 Ramadhan 1445 Hijriah: Selasa, 2 April 2024
23 Ramadhan 1445 Hijriah: Rabu, 3 April 2024 (Perkiraan Malam Lailatul Qadar)
24 Ramadhan 1445 Hijriah: Kamis, 4 April 2024
25 Ramadhan 1445 Hijriah: Jumat, 5 April 2024 (Perkiraan Malam Lailatul Qadar)
26 Ramadhan 1445 Hijriah: Sabtu, 6 April 2024
27 Ramadhan 1445 Hijriah: Minggu, 7 April 2024 (Perkiraan Malam Lailatul Qadar)
28 Ramadhan 1445 Hijriah: Senin, 8 April 2024
29 Ramadhan 1445 Hijriah: Selasa, 9 April 2024.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad mengatakan, Rasulullah SAW memberikan isyarat secara umum terkait dengan malam lailatul qadar yaitu terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Pada 10 hari di bulan Ramadhan yang dimaksud berarti dimulai dari malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29.
"Jadi dari penjelasan tersebut, Rasullulah hanya memberikan ketentuan umum bahwa malam mulia yang bernilai lebih dari 1000 bulan itu terjadi pada malam-malam ganjil tersebut," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, di kalangan para ulama ada yang menyebutkan tentang ciri-ciri fisik dari malam lailatul qadar seperti malam yang cerah, suasana sejuk, dan sinar matahari tidak menyengat, dan lainnya.
Namun jumhur ulama (pendapat atau kesepakatan dari mayoritas ulama Islam yang bisa diikuti) menyebutkan bahwa ciri-ciri tersebut merupakan pendapat yang lemah.
Baca juga: Apa Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar? Penjelasan Ustadz Sabaruddin Berikut Keistimewaannya
"Lalu bagaimana mengetahuinya? Tentu hanya Allah yang tahu," katanya lagi.
Tanda-tanda malam lailatul qadar menurut ulama
Dilansir dari Kompas.com, Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya telah menunjukkan mengenai ciri-ciri lailatul qadar.
Dalam tafsir itu, dijelaskan bahwa salah satu tanda lailatul qadar adalah Matahari ketika pagi hari akan terbit dengan warna putih.
Sementara dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW telah menunjukkan beberapa tanda Lailatul Qadar:
"Sesungguhnya di malam Lailatul Qadar, malam akan terang, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada siang harinya, Matahari terbit dengan terang tetapi tidak 'terlalu memancar'."
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
berikut ini adalah keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar:
1. Lebih baik dari seribu bulan
Malam lailatul qadar merupakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hal itu seperti dalam firman Allah SWT berikut: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).
Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan menghitung seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan.
"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia, dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim.
2. Diampuni dosa-dosanya
Selain itu, malam lailatul qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni.
Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam lailatul qadar.
Baca juga: Berikut Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Menurut Buya Yahya
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).
3. Dikabulkannya doa-doa
Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam lailatul qadar.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.
4. Penuh berkah
Malam lailatul qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah.
Hal itu dijelaskan dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3).
5. Dicatatkannya takdir tahunan
Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Al Dukhan ayat 4).
Beberapa ulama menafsiri "segala urusan" dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.
Sehingga malam lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.(*)