Air PDAM Kindang

Gaji Tak Dibayar Berujung Petugas Mogok Kerja, Ratusan Pelanggan PDAM di Kindang Ikut Kena Imbas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kindang, Bulukumba mengecek air PDAM yang tak mengalir sepekan terakhir

TRIBUNBULUKUMBA.COM, KINDANG - Petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesib Selatan mogok kerja. 

Hal tersebut terjadi lantaran gaji mereka yang tak dibayar. 

Imbasnya, ratusan pelanggan ikut menjadi korban. 

Sejak sepekan terakhir air PDAM tak mengalir di Kecamatan Kindang. 

Salah satu pegawai PDAM, Bahar mengungkapkan, kondisi air di hulu Sapaya, Kelurahan Borongrappoa tak terawat saat ini.

Karena tak terawat sehingga air dapat mengalir dengan baik.

Jaringan air banyak ditumbuhi rumput dan lumut. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Sepekan Air PDAM di Kindang Bulukumba Tak Mengalir, Ratusan Warga Meradang

Termasuk saat hujan tiba sampah-sampah plastik turun ke aliran air.

Kini tak ada lagi petugas yang membersihkan.

Penyebabnya petugas sedang mogok kerja.

Sebab gaji mereka tak berjalan dengan baik.

"Kami tidak mau lagi membersihkan sampah yang menumpuk di pipa karena sampai saat ini gaji tidak dicairkan," kata Bahar kepada wartawan.

Ia meminta agar Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf turun tangan mengambil langkah tegas terhadap persoalan itu.

Salah satu warga Balibo, Kecamatan Kindang, Wahida pun protes. 

Dirinya bersama pelanggan PDAM lainnya kini kesulitan air. 

"Sudah satu pekan air minum PDAM tidak mengalir," kata Wahida warga Balibo, Kecamatan Kindang, Sabtu (2/3/2024).

Masyarakat di kecamatan itu terpaksa mencari air sumur atau menampung air hujan.

Kondisi itu baru terjadi seperti itu sejak bangunan PDAM ada di kecamatan tersebut.

Padahal pelanggan telah membayar Rp 2,5 juta biaya penyambungan termasuk uang pemakaian setiap bulannya lancar.

Respon Dirut PDAM Bulukumba

Direktur PDAM Bulukumba, Andi Nurjaya, membeberkan alasan gaji petugas belum dibayar. 

"Pelanggan PDAM Bulukumba yang terdaftar 10.987 sambungan rumah, sementara yang aktif membayar 4.700 pelanggan," katanya. 

PDAM Bulukumba pada umumnya menggunakan pompanisasi 65 persen pelayanan distribusinya air ke pelanggan, maka biaya listriknya lebih besar dari pemasukan dana rekening air ke PDAM.

Apalagi banyak kebocoran pipa sebesar 30 persen kebocoran fisik.

Ditemukan juga ada kebocoran non fisik seperti pencurian air.

“Ada juga pelanggan tidak terdaftar, tidak punya meteran air dan tidak memiliki rekening air,” katanya. (*)

 

 

 

 

 

Berita Terkini