TRIBUNBULUKUMBA.COM, KINDANG - Staf petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengaku tidak menerima gaji sejak November 2023.
Artinya, kurang lebih tiga bulan ia tak menerima gaji.
Alhasil, mereka pun mogok kerja.
Imbasnya, pelanggan PDAM di Kecamatan Kindang ini ikut terkena imbas.
Sejak sepekan terakhir air PDAM tidak mengalir.
Namun petugas PDAM yang berwenang tak segera memperbaiki kerusakan yang menyebabkan air tak mengalir.
Alasannya, karena gaji belum dibayar.
Seperti diungkapkan salah salah satu petugas PDAM Kindang, Bahar.
"Kami tidak mau lagi membersihkan sampah yang menumpuk di pipa karena sampai saat ini gaji tidak dicairkan," kata Bahar.
Baca juga: Mogok Kerja, Direktur PDAM Bulukumba Ancam Laporkan Anak Buah ke Polisi
Bahar menjelaskan penyebab air PDAM tidak mengalir karena kondisi air di hulu Sapaya, Kelurahan Borongrappoa tak terawat saat ini.
Karena tak terawat sehingga air dapat mengalir dengan baik.
Jaringan air banyak ditumbuhi rumput dan lumut.
Termasuk saat hujan tiba sampah-sampah plastik turun ke aliran air.
Kini tak ada lagi petugas yang membersihkan.
Salah satu warga Balibo, Kecamatan Kindang, Wahida pun protes.
Baca juga: Gaji Tak Dibayar Berujung Petugas Mogok Kerja, Ratusan Pelanggan PDAM di Kindang Ikut Kena Imbas
Dirinya bersama pelanggan PDAM lainnya kini kesulitan air.
"Sudah satu pekan air minum PDAM tidak mengalir," kata Wahida warga Balibo, Kecamatan Kindang, Sabtu (2/3/2024).
Masyarakat di kecamatan itu terpaksa mencari air sumur atau menampung air hujan.
Kondisi itu baru terjadi seperti itu sejak bangunan PDAM ada di kecamatan tersebut.
Padahal pelanggan telah membayar Rp 2,5 juta biaya penyambungan termasuk uang pemakaian setiap bulannya lancar.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sepekan Air PDAM di Kindang Bulukumba Tak Mengalir, Ratusan Warga Meradang
Respon Dirut PDAM Bulukumba
Direktur PDAM Bulukumba, Andi Nurjaya, membeberkan alasan gaji petugas belum dibayar.
"Pelanggan PDAM Bulukumba yang terdaftar 10.987 sambungan rumah, sementara yang aktif membayar 4.700 pelanggan," katanya.
PDAM Bulukumba pada umumnya menggunakan pompanisasi 65 persen pelayanan distribusinya air ke pelanggan, maka biaya listriknya lebih besar dari pemasukan dana rekening air ke PDAM.
Apalagi banyak kebocoran pipa sebesar 30 persen kebocoran fisik.
Ditemukan juga ada kebocoran non fisik seperti pencurian air.
“Ada juga pelanggan tidak terdaftar, tidak punya meteran air dan tidak memiliki rekening air,” katanya. (*)