Karakter pemain tengah PSM Makassar memang hampir sama.
Ze Paulo yang diharapkan sebagai kreator minim kontribusi.
Pasalnya pemain asal Brasil itu cedera yang sudah absen di dua laga belakangan.
Menurut Imran, gaya direct pass yang diperagakan mulai terbaca oleh tim lawan.
Bali United dan Persebaya Surabaya membuktikan hal itu.
“Bagaimana orang kedua ketiga true pass ke depan itu yang masih tidak kelihatan. Akhirnya lawan bisa lihat bahwa dia punya taktikal umpan jauh bisa antisipasi serangan itu,” jelas mantan asisten pelatih PSM itu.
Lanjut, Imran melihat dua pertandingan Juku Eja, lini tengahnya kurang support.
Pasalnya ketika Yance atau Yakob mendapatkan bola di sayap.
Setelah itu bingung karena tidak ada support.
Victor Mansaray tidak cukup untuk membuka peluang.
Kehilangan Adilson terasa dalam dua laga ini.
“Itukan mengandalkan Sayuri bersaudara, sedangkan kalau dapat kecepatan tapi terlambat supportnya, akhirnya memang kelihatan peluang, tapi antara lini jauh, akhirnya tidak terjadi apa yang kita harapkan,” tandasnya. (*)