TRIBUN-TIMUR.COM - Program makan siang gratis pasangan calon presiden-wakil presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjadi sorotan Bank Dunia.
Seharusnya, menurut Bank Dunia, progam makan siang gratis Prabowo - Gibran dipikirkan secara matang.
Gibran pun menanggapi usulan Bank Dunia tersebit.
Putra Presiden Jokowi tersebut menyampaikan, program makan siang gratis sudah didiskusikan sebelum diterapkan.
Ia juga mengaku belum bisa memaparkan strategi makan siang karena masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Terima kasih untuk masukannya, World Bank ya. Namanya program dan visi misi pasti sudah didiskusikan," kata Gibran di Balai Kota Solo kepada wartawan.
"Tapi tidak bisa dipaparkan sekarang karena apa. Aku masih Wali Kota," lanjut Gibran.
Putra sulung Jokowi itu juga akan mendiskusikan soal besaran makan siang gratis .
Setiap anak akan mendapatkan jatah makan siang Rp 15 ribu.
Perhitungan harus dilakukan. Mengingat Rp 15 ribu per anak membuat defisit APBN.
"(Rp 15 ribu per anak) Nanti akan kita diskusikan. Jika ada masukan dari warga akan dievaluasi lagi. (Defisit APBN) Nanti akan dibicarakan lagi," ujarnya.
Butuh 6,7 Juta Ton Beras dan 1,2 Juta Ton Daging Ayam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, anggaran untuk program makan siang gratis senilai Rp 15.000 per anak.
Menurut Airlangga, harga Rp 15.000 itu di luar dari program susu gratis yang akan dibagikan anak-anak.
"Per anak kira-kira Rp 15.000. Itu kan bisa dibuat macam-macam. Nanti akan ada pembahasan. Di luar susu," kata Airlangga kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (26/2).