Opini

Oposisi dalam Bingkai Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Abror Bahari, MA, Komisi Fatwa MUI Kabupaten Bulukumba

Terlebih untuk partai-partai baru yang memiliki modal social figure, yang sangat kritis dan lebih kental dengan gaya politisi oposan. Oposisi dahulu berkuasa kemudian.

Tak perlu berebut menjadi bagian dari koalisi karena tergiur dengan “kue” kekuasaan.

Dari sisi etika demokrasi, politik oposisi dapat disebut sebagai kegiatan parlementarian yang tidak kalah terhormatnya, dalam tangga demokrasi dia mampu menempati ukuran tertinggi sebab mampu mencegah adanya ancaman mayoritarianisme.(*)

Berita Terkini