TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari pencoblosan Pemilihan Umum 2024 di TPS 18 Pandang-pandang, Kabupaten Gowa, diwarnai dengan nuansa kearifan lokal yang kental. Rabu (14/02/2024).
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS ini tampil kompak dengan mengenakan baju bodo, pakaian adat tradisional Bugis-Makassar, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya daerah.
Terletak di batas Gowa-Makassar, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Pandang-pandang Kecamatan Somba Opu, TPS 18 menjadi saksi ramainya warga yang berdatangan untuk menyalurkan hak suara mereka.
Warga yang datang disambut oleh petugas TPS yang juga mengenakan baju bodo, menciptakan suasana yang hangat dan bersahaja di tengah proses demokrasi ini.
Tidak hanya KPPS, petugas kepolisian juga telah standby di TPS 18 untuk memastikan kelancaran jalannya proses pemungutan suara.
Semua elemen penyelenggara di TPS 18, mulai dari KPPS, pengawas TPS, petugas pengamanan, hingga saksi, lengkap hadir untuk memastikan bahwa setiap suara terhitung dengan baik.
Ketua KPPS TPS 18 Pandang-pandang, Lukman, menjelaskan bahwa keputusan untuk mengenakan baju adat Bugis-Makassar bukan hanya sekadar gaya, tetapi lebih kepada penghormatan terhadap kearifan lokal.
"Kami memilih untuk memakai baju adat sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya daerah yang kaya akan nilai dan tradisi," ujarnya.
Dalam proses pencoblosan ini, tercatat bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 18 Pandang-pandang mencapai 256 orang.
Angka ini merupakan bagian dari total 2.133 TPS yang disiapkan di Kabupaten Gowa untuk Pemilu 2024, dengan total DPT mencapai 561.624 pemilih.
Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan akan budaya lokal, proses pemilihan di TPS 18 Pandang-pandang tidak hanya menjadi momen politik, tetapi juga perayaan akan identitas dan kearifan lokal yang memperkaya bangsa.