Olehnya itu, kerja keras ditekankan kepada anak asuhnya. 

Sebab jika tidak, klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini bisa saja terdegradasi. 

Pasalnya, hanya terpaut 11 poin dengan Arema FC yang merupakan tim teratas zona merah.

"Kita baru kumpulkan 32 poin. Kalau tidak bisa lebih mungkin saja degradasi untuk kita.  Jadi selangkah demi selangkah kerja," tutur Bernardo Tavares.

Pengamat Sepak Bola, Assegaf Razak mengatakan, untuk tembus empat besar PSM Makassar harus menunjukkan permainan konsisten di 10 pertandingan sisa musim ini. 

Kalau bisa menyapu bersih pertandingan dengan kemenangan, atau menang di kandang dan seri ketika menjadi tim tamu.

Menurut dia, persaingan masuk empat besar masih terbuka. 

Terpenting bagaimana menjaga performa setiap pertandingan.  

Sebagai juara bertahan, penggawa PSM Makassar dituntut bekerja keras.

“Kalau mau di posisi empat harus mempersiapkan tim. Poin penuh diraih di setiap laga. Memang berat, tapi di sepak bola tidak ada  yang tidak mungkin,” katanya.

Ujian saat Tandang

Perjuangan PSM Makassar untuk finish di empat besar reguler series masih panjang. 

Masih ada 10 pertandingan sisa. Enam laga kandang menjadi momentum bagi Juku Eja mendulang poin maksimal. 

Sedangkan empat pertandingan tandang akan menjadi ujian berat. PSM Makassar akan bertamu ke markas Persis Solo (pekan 27), PS Barito Putera (pekan 29), Arema FC (32) dan Madura United (33). 

PS Barito Putera dan Madura United adalah pesaing PSM Makassar menembus empat besar.

Sedangkan Persis Solo dan Arema FC sedang berjuang di papan bawah, tentu punya motivasi berlipat demi terbebas dari zona degradasi. (*)