TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Tim Kampanye Caleg DPR RI, Devy Angriani S menanggapi isu pemutusan aliran air warga di Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Mina, seorang warga di Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, mengeluh aliran air di rumahnya diputus.
Penyebabnya, karena lebih memilih mantan Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid jadi anggota DPR RI.
Mina mengaku, aliran air di rumah diputus seorang timses Caleg DPR RI, Devy Angriani dari partai Nasdem.
Tim kampanye, Kadarullah Halim mengatakan pihaknya tak tahu menahu soal kejadian ini.
Ia menyebutkan Devi Angriany S tidak pernah menginstrukaikan bentuk kampanye negatif seperti itu.
"Bahkan dalam setiap sosialisasi, beliau mengajak untuk melawan setiap bentuk intimidasi dalam pemilu," sebutnya.
Kadarullah menyebutkan Devi Angriany S selalu menghormati pilihan rakyat dalam pemilu.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik itu adalah konsekuensi dari demokrasi yang tidak bisa dihindari.
"Maka saling menghargai dan menghormati pilihan politik adalah hal mutlak," tambahnya.
Meski begitu, kata Kadarullah, pihaknya akan tetap melakukan investigasi terkait hal ini.
"Apakah benar dilakukan tim kami atau hanya provokasi untuk mengganggu jalannya pemilu," tutupnya.
Sebelumnya, Mina, seorang warga di Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, mengeluh aliran air di rumahnya diputus.
Penyebabnya, karena beda pilihan caleg.
Aliran air di rumah Mina diputus oleh seorang timses Caleg DPR RI, Devy Angriani dari partai Nasdem.
Mina mengatakan airnya diputus pagi ini oleh oknum timses tersebut.
"Saya kan memilih Mantan Bupati, pak Syamsuddin, terus saya saya diminta untuk pilih istrinya H Irwan (anggota DPR Provinsi), Devy Angriani," ujarnya.
Sebelum pemutusan aliran air ini, dirinya sudah sering mendapatkan intimidasi dari timses caleg tersebut.
Bahkan bahkan, kata dia, kepala desa pun sempat mengintimidasi Mina melalui iparnya.
"Kepala desa telepon iparku, katanya kenapa saya jadi timses H Syamsuddin, lalu dia juga bilang kapan-kapan ada masalah, kamu jangan salahkan saya," ujarnya.
"Setelah itu juga ada timses yang telepon, kalau saya tidak pilih caleg itu air saya diputus, karena katanya Pamsimas sumber air ini, H irwan yang usul," ujarnya.
Mina menuturkan, ada sekitar 200 warga yang bergantung pada Pamsimas.
"Semuanya itu sudah juga ditanya untuk pilih caleg itu, tapi hanya saya yang diputus alirannya, meteran saya dikunci," tambahnya.
Beruntungnya, air di rumah mina kembali mengalir, setelah adanya tim dari H Syamsuddin yang membantu.
"Tadi ada lagi timsesnya ibu Devy, tapi saya bilang tidak usah, sudah dinyalakan kembali sama timbua H Syamsuddin," tutupnya.
Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik saat dikonfirmasi membantah hal tersebut.
"Tidak ada seperti itu, hoaks kalau ada yang bicara begitu," ujarnya.
Ia menyebutkan ada oknum yang mengatasnamakan dirinya yang memutuskan aliran air di rumah warga tersebut.
"Kalau masalah itu saya juga tidak tau, tadi pagi baru disampaikan sama salah satu warga dan diatas namakan juga pak desa yang putuskan padahal saya tidak bilang begitu, tapi sekarang sudah aman," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pangkep, Samsir Salam menyebutkan hingga kini tak menerima laporan terkait hal ini.
"Sampai sekarang belum ada," tutupnya. (*)