Junaedi Bunuh 1 Keluarga

Inilah Tampang Junaedi Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu dan Setubuhi Jasad Mantan Pacar

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase: Tampang Junaedi tersangka pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu 6 februari 2024 (kiri) dan potret satu keluarga korban pembunuhan.

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah tampang Junaedi tersangka pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).

Ya, nama Junaedi kini jadi sorotan.

Bahkan kata kunci Junaedi Babulu, Junaedi pembunuh, dan Junaedi bunuh satu keluarga ramai di pencarian Google.

Pasalnya, Junaedi yang masih duduk di bangku kelas 3 SMK tega membunuh satu keluarga di Babulu, Selasa, 6 Februari 2024.

Junaedi sudah diamankan pihak Polres Penajam Paser Utara empat jam setelah kejadian.

Foto Junaedi dan video saat diinterogasi pihak kepolisian beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut, Junaedi terlihat ditanyai dua pria diduga polisi terkait dengan peristiwa pembunuhan tersebut.

Lantas siapa Junaedi?

Apa pula motif Junaedi habisi satu keluarga di Babulu?

Bagaimana kronologi pembunuhan satu keluarga di Babulu?

Berikut selengkapnya kasus pembunuhan satu keluarga di Babulu PPU dilansir Tribun-Timur.com dari TribunKaltim.co:

1. Biodata Junaedi

Nama: Junaedi

Tempat dan tanggal lahir: Balikpapan, 27 Februari 2006

Alamat: Babulu Laut

Agama: Islam

Glongan darah: O

Pendidikan: SMK.

2. Motif pembunuhan

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto menjelaskan bahwa pembunuhan itu dilakukan Junaedi menggunakan sebuah parang.

Motifnya diduga adalah dendam dan sakit hati.

Supriyanto berujar, sebelum pembunuhan terjadi sudah ada konflik antara pelaku dan korban masalah ayam.

Korban juga diketahui meminjam helm pelaku dan belum dikembalikan selama tiga hari.

Selain itu, dari keterangan keluarga, pelaku pernah menjalin kasih dengan R, tetapi hubungannya kandas.

Diduga hubungan pelaku dan R tak direstui orangtua korban.

Sebelum melakukan aksinya sekira pukul 01:30 Wita, pelaku ternyata sempat mabuk-mabukan bersama teman-temannya.

Pelaku lalu pulang ke rumah mengambil parang kemudian menuju rumah korban untuk melakukan aksi biadab itu.

Junaedi diketahui masih di bawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

3. Kronologi pembunuhan satu keluarga di Babulu PPU

Junaedi melancarkan aksinya Selasa, 6 Februari 2024.

Junaedi sempat mabuk-mabukan sebelum membunuh lima orang. 

Lima korban pembunuhan di Babulu PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Dari data Kartu Keluarga (KK) yang diperoleh Tribunkaltim.co, kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.

Lalu, istri Wl, SW kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.

Kemudian RJS kelahiran 2009 dan VDS kelahiran 2013, keduanya berjenis kelamin perempuan.

Dan, ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.

Pelaku, JND, disebut-sebut menjalin hubungan asmara dengan RJS (15), salah seorang korban.

Namun, hubungan asmara diduga tak direstui, dan hal itu jugalah yang diduga membuat JND gelap mata, hingga membunuh kekasih dan seluruh keluarganya.

Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan sumber terpercaya di Polres PPU, dan juga informasi awal dari warga, JND juga masih tetangga langsung dari korban.

Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban, sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis itu

“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.

Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.

“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.

Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.

Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).

Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.

Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.

“Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah. Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan. Sebelumnya kami juga akan menjahit luka yang diderita korban,” kata sumber di RSUD PPU.

4. Sempat Setubuhi Jasad Mantan Pacar dan Ibunya

Dalam video yang beredar, Junaedi mengaku sempat memperkosa jasad R yang merupakan mantan pacarnya dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Selain memperkosa R, Junaedi juga menyetubuhi jasad Sri, ibu dari eks kekasihnya.

Berikut pengakuan Junaedi:

"Leher juga?" tanya polisi dikutip dari video TikTok, Rabu, 7 Februari 2024.

"Kepala dua kali," jawab Junaedi yang tampak lemas.

"Semangat eh jangan lemas begitu," ucap seorang perempuan.

"Kepala empat kali kali ya," ucap Junaedi lagi.

"Kamu buka kelambu langsung kamu tebas gitu?" tanya polisi tegas.

"Iya lima kali kepala," jawab Junaedi.

Di sela-sela introgasi tersebut, Junaedi sempat menyandarkan kepalanya ke meja.

"Berarti si R yang terakhir kamu bunuh?" tanya seorang perempuan.

"Iya," jawab lemas Junaedi.

Junaedi pun membuat pengakuan soal persetubuhan yang sempat dilakukannya kepada R dan ibundanya.

Hal tak senonoh itu dilakukan secara gantian.

"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya seorang perempuan lagi.

"Iya," kata Junaedi.

"Yang dibunuh R dulu apa mamahnya?" tanya lagi polisi.

"Mamahnya," jawab Junaedi.

"Berarti balik lagi ke kamar (mamahnya untuk memperkosa)," kata polisi yang dibenarkan Junaedi. (*)

5. Sosok Waluyo

Waluyo (35) salah satu satu korban pembunuhan sekeluarga di Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dikenal baik di lingkungan sekitar rumahnya.

Menurut salah satu keluarganya Siswoyo, Waluyo jarang bicara dan dikenal agak pendiam.

Ia beserta istrinya juga tidak pernah diketahui memiliki masalah dengan tetangganya, pun orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya.

Waluyo diketahui memiliki seorang anak gadis berusia 16 tahun.

Kata Siswoyo ia tidak diketahui apakah memiliki masalah dengan orang lain atau tidak.

"Pak Waluyo itu baik tidak pernah ada masalah," ungkapnya Selasa (6/2/2024).

Artikel ini diolah dari artikel yangf telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terjawab Siapa Junaedi dan Berapa Umurnya, Sosok Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu Laut dan Pengakuan dan Motif Siswa SMK Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu, Profil Junaedi dan Umurnya

Berita Terkini