TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan penemuan mayat terapung di area persawahan, Minggu (4/2/2024) sekira pukul 07.00 Wita.
Tepatnya di area persawahan Kampung Kaluppang, Desa Massewae, Kecamatan Duampanua.
Mayat pria tersebut diketahui bernama Cudding (30). Warga Kampung Kaballangan, Desa Kaballangan, Kecamatan Duampanua, Pinrang.
Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Akhmad Risal mengatakan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Tahang.
"Yang pertama temukan mayat itu saksi Tahang yang sedang berada di sawahnya. Dia melihat mayat tergenang di persawahan yang penuh dengan air," kata AKP Akhmad, Selasa (6/2/2024).
Dikatakan, saksi Tahang awalnya takut dan panik sehingga dia pulang ke rumah dan menyampaikan ke warga sekitar bahwa dia menemukan mayat pria di persawahan.
Masyarakat sekitar mendatangi TKP hingga informasi penemuan mayat tersebut sampai ke keluarga korban.
Sebelum ditemukan meninggal, Cuddling dikabarkan hilang oleh keluarganya.
"Ibunya Cudding yang bernama Halisa (60) mengatakan kalau dia tinggal serumah dengan Cudding dan sekitar 3 hari yang lalu korban hilang," ujarnya.
Kemudian ada saksi yang juga petani mengaku sempat melihat Cudding beraktivitas sebelum ditemukan meninggal di persawahan.
Saksi melihat korban sekitar 3 hari yang lalu menggunakan baju biru berada di pinggir Kampung Kaluppang dekat persawahan.
"Lokasi terakhir Cudding terlihat berjarak 500 meter dari TKP penemuan mayatnya. Di mana korban diperkirakan pada saat itu ingin kembali ke rumahnya melalui area persawahan," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Hari Hilang, Pria di Pinrang Ditemukan Tewas Terapung di Sawah
Namun, diduga saat hendak pulang, penyakit epilepsi Cudding kambuh.
Sehingga dia terjatuh di area persawahan yang saat itu tergenang air.
"Dari pengakuan Ibunya kalau Cudding ini memiliki penyakit epilepsi. Diduga penyakit epilepsi Cudding kambuh saat berada di sawah. Sehingga tidak ada yang menolong saat Cudding tercebur di persawahan tersebut," ungkapnya.
Dalam pemeriksaan visum oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas Leppangan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Cudding.
"Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban. Pihak keluarga juga tidak keberatan dan menerima kematian korban," imbuhnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani