Penyakit Sapi

Warga Mulai Was-was, Ternyata Ini Penyabab Banyak Sapi Mati Mendadak di Bulukumba dan Sinjai

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas peternakan Sinjai turun beri vitamin ternak sapi warga di Gareccing

TRIBUNBULUKUMBA.COM, BATUKAROPA - Peternak sapi di Kabupaten Bulukumba dan Sinjai, Sulawesi Selatan mulai was-was.

Angka kematian sapi terus bertambah setiap bulan di Bulukumba dan Sinjai.

Penyebabnya karena terserang penyakit surra dan jembrana.

"Awal mula penyebarannya yaitu pedagang yang beli sapi dari Bone lalu dibawa ke Bulukumba. Sapi itu sedang sakit," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bulukumba, Tayeb Manangkasi, Sabtu (3/2/2024).

Diduga dari penyebaran itulah sehingga ternak warga mati bergelimpangan setiap bulan. 

Total ternak sapi warga yang mati di dua desa 37 ekor.

Jumlah tersebut terhitung Oktober hingga Februari ini.

Lokasinya berada di Desa Tammatto, Kecamatan Ujung Loe dan Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale.

Sapi yang mati itu tertular dari sapi yang memiliki penyakit dari Kabupaten Bone.

Sapi yang sakit asal Kabupaten Bone dijual murah ke pedagang lalu dibawa ke Bulukumba dan Sinjai.

 

 

Berita Terkini