TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Sejumlah guru honorer mengeluh saat audiensi dengan Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri di Kantor Bupati, Jl Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (29/1/2024).
Mereka mengeluh lantaran pihak panitia melakukan pungutan biaya sewa kursi, konsumsi snack dan kebersihan senilai Rp15 ribu per orang.
"Itumi saya tanya tadi pak, untuk apa ini Rp 15 ribu dia bilang untuk snack, jadi ada snack, dia bilang tidak ada, jadi kenapa saya bayar Rp 15 ribu," kata guru honorer yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun-timur.com.
Ia membeberkan, dirinya hanya menikmati fasilitas kursi yang disewa oleh panitia sebanyak 300 buah.
Sewa kursi dilakukan karena fasilitas di Ruang Pola Kantor Bupati tak cukup menampung 300 orang.
"Snack tidak ada, untuk sewa kursi bede," ucapnya.
Terkait kondisi yang terjadi, guru honorer tersebut lantas kecewa.
"Cuma ini konsumsinya biar Rp5 ribu ji, karena kalau dikali banyakki (jumlahnya akan lebih besar pula)," tuturnya.
"Dia bilang nanti ada pertemuan bu nda dimintaki maki lagi, bagusji kalau begitu nda dimintaki maki lagi," jelasnya.
Selain itu, salah satu guru honorer lainnya turut meluapkan rasa kekesalannya terhadap layanan yang diterima.
Terlebih, perjuangannya hingga tiba di kantor Bupati harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
"Saya dari (Kecamatan) Bangkala Barat, sewa mobil memangji Rp60 ribu PP kodong," tambahnya
Pilunya, guru honorer yang berusia 47 tahun tersebut harus meminjam uang rekannya untuk membayar iuran Rp15 ribu.
"Ini saja uangnya ji tadi kupake kubilang bayarmi dulu," tandasnya.
Meski begitu, iuran ini diketahui adalah hasil kesepakatan masing-masing guru honorer melalui obrolan grup WhatsApp.