Korban langsung dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mengeluarkan peluru tersebut.
"Jam 4 tidak baik lagi kurasa satu badan, tidak bisa ku tahan sakitnya. Sempat diimpus di Ibnu Sina. Iye, setelah itu dirujuk ke Bhayangkara. Setelah itu langsung dioperasi, Jam 8 malam. Lalu diperban," bebernya.
Dari hasil rotgen, terlihat peluru yang bersarang di paha Naisa terlihat nyaris mengenai tulang.
Panjang peluru
Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar telah mendapatkan hasil Tim Labfor terkait jenis peluru nyasar yang melukai paha nenek Naisa Daeng Asse (61).
Nenek orang anak itu terkena peluru nyasar saat tidur dalam rumahnya di Jl AR Dg Ngunjung, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu kemarin.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Labfor peluru tersebut berasal dari senjata api (senpi) pabrikan.
"Adapun (jenis) peluru tersebut cal (kaliber) 9 mm," kata Kompol Devi Sujana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/1/2023) sore.
Terkait siapa pemilik senpi itu, Devi masih enggan berspekulasi.
Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan mengenai siapa pemilik senpi tersebut.
Selain itu, kata Devi, sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden peluru misterius tersebut.
Hanya saja, senjata pabrikan seperti itu lanjut Devi biasanya digunakan oleh aparat resmi.
"Semua (peluru jenis) cal (kaliber) 9 mm pabrikan digunakan oleh TNI, Polri, BNN dan sebagainya," jelasnya.
Keluarga Minta Pemilik Senjata Diungkap
Korban peluru nyasar Nenek Naisa Daeng Asse (61) di Makassar, berharap agar kepolisian mengungkap pemilik senjata yang memuntahkan peluru hingga mengenai pahanya.