TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membocorkan hubungan sebenarnya antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Akhir-akhir ini, hubungan Ketua Umum PDIP Megawati dan Jokowi disebut sedang renggang.
Pasalnya, Megawati beberapa kali menyinggung Jokowi. Sampai keduannya beda pilihan poltik.
Puan mengungkap hubungan PDIP dengan Jokowi masih baik meski berbeda pilihan politik.
Diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka kini menyeberang menjadi cawapres nomor urut 2 mendampingi Prabowo Subianto.
Sementara itu PDIP mengusung pasangan capres cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Menurut Puan Maharani yang menjadi permasalahan itu perbedaan pilihan atau calonnya.
"Yang menjadi perbedaan itu kan, calonnya pak Jokowi dan calonnya PDIP," paparnya saat ditemui Minggu (3/12/2023) di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Kabupaten Sukoharjo.
Puan menyebut masih berkomunikasi dengan baik dengan Jokowi dan masih sering datang ke Istana Presiden RI.
"Baik-baik saja (Hubungan PDIP dengan joko Widodo), masih bertemu pak Jokowi, saya masih datang ke istana," ucap Puan,
Ia menjelaskan, tidak ada hal-hal yang kemudian membuat hubungan tidak baik antara keluarga Megawati, Puan termasuk PDIP dengan Jokowi.
Ia juga menjelaskan, siapa pun boleh saja berbeda pandangan.
Dalam sebuah pesta demokrasi wajar jika seseorang berbeda pandangan dalam menentukan arah dukungan.
Menurutnya, yang terpenting proses berjalannya Pemilu bisa berjalan dengan baik dan damai.
Iriana tak hargai mertua
Dua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep memberi respons atas pernyataan Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo yang menyebut Iriana Jokowi tak melayat saat sang mertua meninggal dunia.
Dalam sebuah pertemuan, baru-baru ini, FX Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, sempat mengungkit Iriana Jokowi yang tak hadir saat wafatnya ibundanya Jokowi, Sudjiatmi.
Awalnya, Rudy, yang merupakan ketua DPC PDIP yang mengaku agak sakit hati kepada Iriana Joko Widodo (Jokowi) yang disebut kecewa usai Jokowi disebut sebagai petugas partai.
FX Rudy menyebut istilah petugas partai selama ini disalahpersepsikan oleh buzzer.
FX Rudy kemudian menyebut dirinya sakit hati pada Iriana.
"Disalahpersepsikan oleh buzzer-buzzer-nya beliau. Saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai. Kalau saya menilainya biasa. Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapa. Wong mertuanya meninggal saja nggak ngelayat kok," ujar FX Rudy.
Saat ditanya tanggapannya oleh wartawan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming justru bertanya balik, kapan sang ibu, Iriana, mengatakan hal tersebut.
"Ha? Memang ibu saya pernah bicara seperti itu? Ha, kapan bicara seperti itu ibu saya?" kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (30/11/2023).
Gibran sendiri heran dengan pernyataan itu. Makanya, ia meminta awak media untuk menunjukkan video tersebut untuk melihat apakah ibunya pernah berbicara seperti itu atau tidak.
"Lha iya yang saya tanyakan ibu saya, ibu saya bicara apa. Aku yo bingung ibuku ratau ngomong ngono kok (aku ya bingung, ibuku nggak pernah bilang gitu kok). Kalau ada videonya saya lihat, ya," ungkapnya.
Ditanya soal FX Rudy yang mengatakan Iriana tidak melayat saat Ibunda Jokowi Sudjiatmi meninggal, Gibran meminta agar wartawan tak mengurusi gosip.
"Opo to (apa to). Nggak usah ngurusin gosip-gosip gitu lah ya. Enggak kalau ada statemen-statemen saya coba lihat videonya. Mosok saya menanggapi yang kayak gitu," katanya mengakhiri.
Selang sehari setelah respons Gibran, giliran sang adik yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep merespons soal pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menyinggung urusan rumah tangga orangtuanya.
Kaesang mengatakan bahwa tidak mau mengurusi pernyataan FX Rudy
"Sudahlah orang kayak begitu enggak usah diurusi. Sudah," kata Kaesang si kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (1/12/2023).
Pernyataan FX Rudy soal rumah tangga Jokowi-Iriana
Baru-baru ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP Solo FX Rudy mengaku pihaknya sakit hati dengan pernyataan Iriana Jokowi yang kecewa suaminya dihina dengan sebutan petugas partai.
Pasalnya, hal inilah yang dinilai banyak pihak menjadi pangkal perpisahan Jokowi dengan PDIP.
FX Rudy membantah isu itu yang menjadi awal persoalan Jokowi dan PDIP. Ia menjelaskan, petugas partai berarti sama dengan petugas rakyat.
"Saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai," katanya.
Namun, FX Rudy, mengaku bisa "memaklumi" sikap Iriana tersebut, lantaran sang ibu negara itu juga tak hadir saat ibunda Jokowi, Sudjiatmi, meninggal pada 20 Maret 2020.
"Kalau saya menilainya biasa dengan Bu Iriana kok. Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapanya dia. Wong mertuanya (ibunda Jokowi) meninggal aja enggak ngelayat kok," ujarnya.
Menurut Rudy, narasi yang disampaikan di media, tidak sama dengan hal yang terjadi di dalam rumah tangga Iriana sendiri.
"Ibunya Pak Jokowi meninggal dunia aja (Iriana) enggak melayat kok, sampai tahlilan terakhir seribu hari enggak hadir," ujarnya.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, jika mengingat Iriana tak menghormati mertuanya, pihaknya tak perlu sakit hati.
"Wajar, mertuanya sendiri aja tidak dihargai, dihormati. Padahal (dia) yang membesarkan Pak Joko Widodo sehingga bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo enggak jadi presiden kan, (dia) juga tidak jadi ibu negara," katanya. (*)