TRIBUN-TIMUR.COM -- Aiman Witjaksono kini menghadapi panggilan Polda Metro Jaya buntut pernyataan dugaan aparat tidak netral di Pilpres 2024.
Aiman Witjaksono adalah mantan jurnalis masuk politik.
Ia didaulat jadi juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD.
Pernyataan Aiman Witjaksono soal dugaan Polri tidak netral di Pilpres 2024 menimbulkan kegaduhan dalam beberapa pekan terakhir ini.
Bahkan Jenderal Asal Makassar Komjen Fadil Imran turut buka suara.
Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri itu menantang Aiman Witjaksono menyebut nama komandan Polri yang dianggap mendukung capres tertentu.
Kini Polda Metro Jaya mengirim surat panggilan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut bahwa pengiriman panggilan klarifikasi terhadap Aiman itu sudah sesuai prosedur yang berlaku.
"Acuannya secara prosedural saja. Di negara kita negara hukum tentu prosedur-prosedur secara hukum yang kita ikuti," ucap Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jum'at (1/12/2023).
Menurut Trunoyudo, pemanggilan terhadap Aiman itu juga guna memberikan hak-hak bagi juru bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD tersebut yang saat ini berlaku sebagai pihak terlapor.
Alhasil kata dia apa yang dilakukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya sudah sesuai aturan Undang-Undang yang berlaku.
"Sehingga ini bisa menjadi suatu fakta kebenaran dan tentunya transparansi dan kemudian juga berimbang. Serta pada aturan tadi kami sampaikan Polda Metro Jaya penyidik Ditreskrimsus tentunya mengacu pada peraturan undang-undang," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Penegakan Hukum dan Advokasi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Ifdhal Kasim mengaku sangat menyayangkan etika Polri dalam memberikan surat pemanggilan kepada Aiman.
Kekecewaannya tersebut disampaikan dalam konferensi pers TPN Ganjar-Mahfud pada Kamis (30/11/2023).
Ia mengungkapka, bahwa surat pemanggilan klarifikasi atas pernyataan Aiman soal oknum Polri tak netral dalam Pemilu 2024 dilakukan pada tengah malam atau sekira pukul 23.50 WIB.
Dikatakan olehnya, Aiman mengaku rumahnya didatangi oleh petugas untuk memberikan surat pemanggilan tersebut pada tengah malam.
Bahkan hal itu hingga membuat keluarganya yang sudah terlelap menjadi terbangun.
Ifdhal Kasim menyayangkan pengiriman surat panggilan itu karena dinilai seperti cara-cara yang dilakukan di negara-negara otoriter.
Aiman Bakal Diperiksa Hari Ini
Aiman Witjaksono sendiri mengaku akan diperiksa Polda Metro Jaya terkait tudingan aparat tidak netral di Pemilu 2024 pada Jumat (1/12/2023) hari ini.
Hal ini berdasarkan surat panggilan bernomor B/14389/XI/RES.2.5/2023/ Ditreskrimsus dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kepada dirinya pada Selasa (28/11/2023).
“Saya membenarkan pemanggilan kepada saya dari Polda Metro Jaya untuk klarifikasi itu disampaikan 28 november tadi malam ke rumah saya,” kata Aiman saat dihubungi, Rabu (29/11/2023).
Meski begitu, Aiman enggan memberi komentar lebih lanjut soal pemanggilannya tersebut.
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada tim kuasa hukumnya yang diwakili Biro Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud MD.
“Kedua, terkait dengan pemanggilan ini saya serahkan sepenuhnya ke Biro Hukum TPN Ganjar Mahfud,” sebutnya.
Fadil Imran Tantang Aiman Bongkar Komandan Polisi Tak Netral di Pilpres 2024
uru Bicara TKN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono kini menghadap 6 laporan polisi setelah keluarkan pernyataan dugaan Polri tidak netral di Pilpres 2024.
6 laporan polisi itu ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya akan memanggil Aiman Witjaksono untuk dimintai keterangan.
Kabaharkam Polri Komjen M Fadil Imran mengatakan, pemanggilan itu dalam rangka klarifikasi kepada Aiman Witjaksono.
"Ada laporan 6 laporan polisi terhadap saudara Aiman Witjaksono," kata Fadil Imran dalam rapat komisi III DPR RI Rabu (15/11/2023).
"Karena ada laporan maka Penyidik Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan melakukan klarifikasi," sambung Jenderal Asal Makassar itu.
Fadil mengatakan, panggilan kepada Aiman Witjaksono sebagai bagian penyelidikan oleh Polda Metro Jaya untuk mengungkap dugaan unsur pidana dalam pernyataan Aiman Witjaksono.
"Penyelidikan untuk mengungkap apakah ada perbuatan pidana atau tidak," kata Fadil Imran.
"Kalau tidak ada (unsur pidana), ini kita anggap sebagai bagian dari proses demokrasi menyampaikan pendapat," sambung Fadil Imran.
Fadil Imran menegaskan, publik juga harus didik untuk tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta.
"Apa benar ada komandan memberi perintah kepada bawahannya, apa benar ada komandan berpihak pada caleg tertentu, atau parpol tertentu, atau capres tertentu," kata Fadil Imran.
Fadil Imran menantang Aiman Witjaksono membongkar siapa oknum pimpinan Polri berpihak pada capres tertentu ataupun parpol tertentu.
"Apa benar seperti itu, Siapa? kan katanya banyak. Nanti kita akan klarifikasi pak," kata Fadil Imran.
"Jadi tidak usah takut, saudara Aiman datang saja. Siapa orangnya buka. Jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," sambung Fadil Imran.
Fadil Imran menilai, pernyataan Aiman Witjaksono perlu buktikan agar tidak membuat gaduh publik.
"Jangan membangun sebuah narasi yang berakibat kepada tertanggunya alam sadar publik. Saya kira Komisi III sangat memahami ini," kata Fadil Imran.
Terpisah, politikus Aiman Witjaksono menegaskan bahwa ia tidak pernah mengatakan institusi Polri tak netral pada Pemilu 2024.
Dia menyebutkan kata "oknum" dalam pernyataannya.
"Saya ingin meluruskan dua hal. Satu, saya menyebut oknum bukan institusi Polri secara keseluruhan dan dua, saya menyebut masih banyak sekali polisi yang menjaga netralitasnya," ucap Aiman melalui akun Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono, dikutip Kompas.com, Rabu (15/11/2023).
Pada unggahan tersebut Aiman juga menambahkan potongan video pernyataan saat Konferensi Pers TPN Ganjar Mahfud dengan topik netralitas aparat dalam pemilu, di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
"Saya buktikan, pada video yang dijadikan pelaporan saya. Saya yakin betul itu bukan terkait institusi, tapi ini terkait dengan oknum-oknum di dalamnya," kata Aiman.
Aiman juga menyebutkan banyak anggota polisi yang masih menjaga hati nurani untuk netralitas Pemilu 2024.
Aiman merasa bingung atas enam elemen masyarakat yang melaporkannya. Namun, ia siap apabila polisi memproses laporan terhadap dirinya.
"Jadi kalau masih dilaporkan tentu ini menjadi pertanyaan," ucap ia.
(Sumber: Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)