Upaya Preventif dan Promotif di Bidang Kesehatan Agar Bonus Demografi Dapat Dinikmati

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Ikram Rifqi Kandidat Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025

Oleh Andi Ikram Rifqi
Kandidat Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025

SAAT ini Indonesia memiliki total penduduk lebih dari 273 juta jiwa1 dan diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi pada periode 2030-2040.

Puncak bonus demografi ini ditandai dengan mendominasinya jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) dibandingkan penduduk usia tidak produktif (anak dan lansia).

Pada 2035, penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 64 persen dari total populasi yang jumlahnya 297 juta jiwa.

Peningkatan usia produktif berpotensi meningkatkan pendapatan perkapita.

Selanjutnya penduduk usia kerja akan mengakumulasi aset melalui investasi dan tabungan hari tua untuk membiayai konsumsi masa tua sehingga menurunkan Rasio Ketergantungan.

Dengan memanfaatkan kondisi ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai status negara berpendapatan tinggi dan meraih visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

Namun demikian, sejarah menunjukkan bahwa tidak semua negara berhasil mengoptimalkan bonus demografinya, dan beberapa malah terjebak dalam middle income trap.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang menghadapi bonus demografi, menghadapi tantangan signifikan dalam persiapan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam menghadapi fenomena beban ganda penyakit.

Beban ganda penyakit merujuk pada kondisi di mana permasalahan kesehatan terkait penyakit menular masih menjadi permasalahan.

Sementara trend penyakit telah mengalami pergeseran menuju Penyakit Tidak Menular (PTM) sebagai akibat dari gaya hidup berisiko.

Jika kelompok masyarakat pada usia ini menderita berbagai penyakit yang mengharuskan mereka menjalani perawatan kesehatan yang intensif dan memerlukan biaya berobat yang banyak.

Hal ini akan berdampak negatif pada produktivitas nasional.

Hadirnya Undang-Undang Kesehatan yang baru, telah memperlihatkan arah perubahan dari pendekatan kuratif menjadi preventif.

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam hidup sehat.

Halaman
123

Berita Terkini