KPU Sinjai

KPU Sinjai Antisipasi Daerah Ekstrem Penyaluran Logistik, Ada Desa Belum Dialiri Listrik

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Sinjai, A Rusmin Kayung (baju putih). Sejumlah daerah di Sinjai masuk daerah rawan saat mendistribusikan logistik.

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai, Sulawesi Selatan sudah memetakan lokasi rawan pendistribusian logistik.

Seperti rawan bencana alam dan letak geografisnya ekstrem.

Daerah rawan saat pendistribusian logistik pemilu berada di dataran tinggi hingga di kepulauan.

" Ada di Boja, Sinjai Barat dan Pulau Sembilan. Semuanya sudah diidentifikasi daerah-daerah rawan pendistribusian," kata Ketua KPU Sinjai, A Rusmin Kayyung,  Senin (27/11/2023).

Misalnya di Boja, Desa Puncak diketahui daerah tak ada aliran listrik dan akses jalan tidak bagus.

Sehingga kedepan perlu mesin genset dalam perhitungan suara di pemilu.

Hal yang sama di wilayah Desa Terasa, Turungan Baji daerah yang letak geografisnya ekstrem, tebing dan jalan rusak.

Demikian juga di wilayah Kecamatan Pulau Sembilan.

Di wilayah itu, penyelenggara kerap mengalami hambatan karena cuaca buruk.

KPU sudah melakukan pengamatan daerah-daerah yang rawan mengganggu pemilihan.

Antisipasinya juga sudah mulai dipersiapkan. 

Tujuannya agar penyelenggaraan pemilu dapat berlangsung dengan baik.

Pada pemilu 2019 lalu, sejumlah petugas pemilu tumbang. 

Mereka jatuh sakit kelelahan atas tugas mereka emban.

Di Kecamatan Sinjai Barat saat itu beberapa petugas terpksa menjalani perawatan medis usai menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara. 

Pihak KPU Sinjai berharap agar penyelenggaraan pemilu 2024 mendatang dapat berjalan damai.(*)

 

Berita Terkini