TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musim transisi, dari kemarau ke hujan sudah mulai terasa.
Kamis (23/11/2023) kemarin, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya.
Angin kencang bahkan membuat beberapa pohon tumbang di Makassar, atap warga beterbangan hingga atap wisma negara CPI ikut rusak.
Sedikitnya ada tujuh rumah di Jl Rajawali Kampung Lette, Kecamatan Mariso Makassar yang rusak akibat angin puting beliung.
Satu rumah di Kelurahan Panambungan Kecamatan Mariso juga atapnya ikut rusak.
Karenanya, Kepala BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengimbau seluruh masyarakat bersiap menghadapi musim transisi.
Kata Achmad Hendra, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengalami musim hujan di dasarian III November.
"Jadi Dasarian III November itu artinya tanggal 20 ke atas. Nah hari ini sudah terjadi transisi dari musim kemarau ke musim basah atau musim hujan," ucapnya.
Pada masa transisi, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas.
Apalagi di musim peralihan selalu ditandai hujan tiba-tiba dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Dan kondisi itu, kata Hendra Hakamuddin sudah terjadi di Kota Makassar beberapa waktu terakhir.
"Olehnya itu kami dari BPBD mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menghadapi musim transisi. Terutama fenomena angin kencang," tegasnya
"Hindari bangunan-bangunan tua, tiang, pohon-pohon tua, dan juga memperbaiki kontruksi rumah," tambah Hendra.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir bersiap menghadapi musim transisi.
"Selalu memantau kondisi cuaca dari kanal-kanal resmi dan mematuhi apa yang diimbau pemerintah," tutupnya.