TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat memenangkan Anies-Cak Imin di Sulsel.
Mereka bercermin dari pemilihan presiden 2019 lalu yang dimana PKS mengusung pasangan Prabowo-Sandi sebagai calon presiden kala itu.
Kala itu, PKS tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur yang terdiri dari Gerindra, PAN, Demokrat, Berkarya, dan PKS.
Saat itu, pasangan Prabowo- Sandi mendapatkan 2.809.393 suara sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya mendapatkan 2.117.591 suara.
Selisih suara antara kedua pasangan tersebut cukup jauh yang dimana mencapai 691.802.
Hal itu membuat PKS lebih percaya diri dapat memenangkan Anies-Cak Imin (AMIN) di Sulsel.
Mereka tetap akan menggunakan strategi yang sama seperti 2019 lalu kala memenangkan Prabowo-Sandi.
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyad mengatakan, PKS saat ini fokus untuk mengakuisisi suara yang didapatkannya pada pemenangan Prabowo-Sandi 2019 lalu.
"Yang pasti memang kita fokus bahwa akuisisi kepada Prabowo 2019 terus kepada AMIN 2024," katanya saat dihubungi, Jumat (3/11/23).
Menurut Amri, cara yang paling efektif untuk merebut suara sebelumnya adalah membawa figur pasangan AMIN dengan cara yang sama seperti mendorong pasangan Prabowo-Sandi 2019 lalu.
"Kita pasti akan melakukan pendekatan yang sama pada saat kita mengusung Prabowo-Sandi kemarin," ungkapnya.
Apalagi, kata Amri, secara visi misi, AMIN saat ini membawa visi misi dari Prabowo-Sandi pada 2019 lalu.
"Istilahnya visi misi yang dibawa oleh Anies-Cak Imin sekarang sebenarnya identik dengan visi misi Prabowo-Sandi kemarin, Ini yang akan kita coba pertahankan," ujarnya.
Lalu, visi misi yang dibawa oleh Prabowo-Gibran saat ini sudah berbeda dari sebelumnya.
Kesempatan tersebut akan digunakan oleh PKS dalam mengambil alih kembali suara mereka di 2019 lalu.