TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Ekonomi Prof Marsuki DEA menyebut tahun politik akan memberikan dampak di segala aspek, termasuk perekonomian.
Menurutnya, pemilu kali ini akan banyak ‘riak-riak’ hubungan sosial yang akan terpengaruh, akibat memanasnya suasana masyarakat menyongsong perseteruan politik.
Hal ini disebabkan akibat adanya konstestasi perebutan kekuasaan dari tiga kubu yamg cukup ketat dan bahkan berbeda aliran.
Akibatnya, kata Prof Marsuki, kondisi ini telah mempengaruhi sikap dan perilaku ekonomi secara umum.
Baik dari sisi konsumen, dunia usaha dalam arti luas di sektor riel dan keuangan, termasuk pemerintah, dan mitra luar negeri.
“Sehingga rata-rata para pelaku ekonomi tersebut mengambil sikap wait and see, cendrung hati-hari dan waspada,” kata Prof Marsuki, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (22/10/2023).
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menyebut, di sisi lain, ada beberapa aktivitas ekonomi tetap tumbuh dan berjalan baik.
Yakni sektor yang terkait langsung atau tidak dengan kegiatan belanja keperluan politik.
Seperti berbagai keperluan kampanye, meliputi pakaian (kaos), baliho, percetakan, dan jasa konsultasi politik.
Ada juga aliran uang lainnya yang diduga akan membantu melancarkan kegiatan politik, baik yang bersifat individu, organisasi, mapun kelompol yang terlibat dalam kegiatan politik.
“Sehingga dampaknya, akan menggerakkan aktivitas bisnis masyarakat secara berlipat. Tapi dengan catatan, selama kondisi sosial dan politik yg tercipta masih kondunsif,” katanya.
Tapi jika sebaliknya, sambung Prof Marsuki, akivitas perekonomian akan terganggu, sehingga tren perekonomian akan mengalami stagnasi.
“Namun tentu saja hal tersebut jangan sampai terjadi,” sambungnya.
Oleh karena itu, para pihak, terutama pemerintah diminta harus mampu menciptakan kondisi sosial, politik, dan keamanan yang bisa membuat masyarakat tenang.
“Semoga bisa tercipta kondisi yang baik dalam masa tahun politik ini untuk semua demi kesejahteraan masyarakat dan bangsa sendiri di masa depan,” harap Prof Marsuki. (*)