Warga juga memukul mobil yang milik pelaku.
Setelah dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, kejahatan yang dilakukan para terduga pelaku yang berjumlah empat orang itu bukanlah hipnotis, melainkan penipuan.
"Bukan (hipnotis) ini (kasus) penipuan dengan tujuan pencurian," kata Erna, Sabtu (21/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Dikatakan Erna, keempat pelaku yang tidak diisebutkan namanya ini awalnya bertemu dengan korban di sebuah mini market.
Para terduga pelaku lalu mengiming-imingi korban dengan modus penyaluran sumbangan masjid.
Kawanan pelaku berniat menyumbangkan uang sebesar Rp300 juta untuk masjid yang ada di lingkungan tempat tinggal korban.
Korban lalu tertarik dengan iming-iming para pelaku.
Saat itu lah pelaku meminta ATM korban dengan alasan untuk sarana mentransfer uang donasi.
Korban lantas langsung percaya dengan pelaku dan bergegas pulang mengambil buku rekening beserta kartu ATM.
Tak hanya menyerahkan buku rekening dan kartu ATM, bahkan korban juga menunjukkan nomor pinnya.
Pelaku pun memanfaatkan momen tersebut dengan menguras uang yang ada di rekening korban.
Beruntung hal ini cepat disadari sehingga kawanan pelaku berusaha melarikan diri.
"Iya dikejar oleh korban karena sempat mengambil, pelaku mengambil uang dari korban," terang Erna.
Erna Ruswing Andari mengatakan, keempat pelaku saat ini telah diserahkan ke Polsek Bekasi Utara.
Pihaknya pun juga masih mendalami kasus yang dilakukan oleh para tersangka.
"Para pelaku berjumlah empat orang kabur dan dikejar dan ditangkap oleh warga lalu diserahkan ke Mapolsek Bekasi Utara," kata Erna.
(*)