Herman Heizer Meninggal

Penyebab Jenazah Herman Heizer Tak Dimakamkan Hari Ini

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kediaman rumah almarhum Herman Heizer di Kompleks Bumi Areoapala, Jl Tun Abdul Razak, Kota Makassar, Kamis (19/10/23).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jenazah dari almarhum Herman Heizer akan dimakamkan pagi besok di pekuburan UIN Samata.

Adapun alasannya karena menunggu beberapa pihak keluarga yang belum datang.

Herman Heizer meninggalkan empat orang anak, yang terdiri tiga perempuan dan satu laki-laki yang masih sangat muda.

Almarhum meninggalkan sekitar pukul 11:37 Wita di Rumah Sakit Grestelina, Kota Makassar.

Salah satu sahabat dekat dari Herman, Budi Kamrul mengatakan, sekitar pukul 8:00 Wita besok hari akan dilakukan proses pemandian jenazah.

"Setelah itu kita langsung bawa ke pekuburan UIN samata. Kami belum tau letaknya bagian mana tapi informasi dari keluarga disana," katanya saat ditemui di rumah duka, Kamis (19/10/23).

Adapun kata Budi, penundaan tersebut karena menunggu seorang saudara dan beberapa keluarga lainnya yang berada di luar Kota.

"Ada kakaknya yang ditunggu dari Jambi, ada juga beberapa keluarga dari Palopo dan Bone yang baru mau datang," ujarnya.

Budi mengungkapkan, rencana awal akan dimakamkan hari ini, namun beberapa keluarga keberatan karena tidak lengkap.

"Tadi sebenarnya mau dimakamkan sore, tapi karena keluarga semua bilang tunggu datang, jadi kita undur besok pagi," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Makassar periode 2004-20214, Ilham Arief Sirajuddin, tak menyangka kehilangan sosok adik seperti Herman Heizer.

Bagi IAS, Herman banyak membantu dalam menjalankan survey yang dilakukannya saat menjadi Walikota Makassar periode 2004-2014.

IAS sudah menganggap Herman Heizer sebagai layaknya adik sendiri.

"Begitu saya dapat kabar, saya sangat kaget, karena beliau ini sudah saya anggap adik sendiri," katanya saat ditemui di rumah duka, Kompleks Bumi Areoapala, Kamis (19/10/23).

Adapun kata IAS, semasa hidup, almarhum selalu berkonsultasi dengan dirinya mengenai permasalahan apapun itu.

"Tidak ada yang tidak dia konsulkan sama saya, termasuk masalah keluarga ataupun masalah penyakit," ungkapnya.

IAS menilai, jika Herman adalah orang yang pekerja keras, bahkan pada saat dia menjadi Walikota Makassar, Herman sempat membantunya.

"Saya tau pertama kali dia datang di Makassar masih ikut di LSI dan sekarang jadi Direktur Celebes Research Centre (CRC)," ujarnya.

"Beliau banyak membantu saya dengan pemerintah kota pada saat saya masih menjabat," tambah IAS.

Lanjut IAS, ia menjelaskan, terdapat hal menarik sewaktu dirinya kerja bersama almarhum.

"Saya suruh dia dulu setiap tahun mengukur seberapa besar tingkat kepuasan publik atas program, karena itu menjadi rujukan saya dalam memposting anggaran," jelasnya.

Mulai dari hari itu, hubungan mereka tambah dekat, sehingga dia menganggap Herman Heizer sebagai adiknya sendiri.

"Jadi beliau banyak membantu saya sewaktu diskusi, sampai terakhir ini beliau mau caleg dan sebagainya. Betul-betul saya merasa kehilangan adik saya ini," kata dia.

Penyebab Herman Heizer Meninggal Dunia

DPD I Golkar Sulsel kehilangan salah satu pengurusnya.

Herman Heizer, Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, meninggal dunia Kamis (19/10/2023).

Mantan Plt Ketua DPD II Golkar Parepare itu menghembuskan napas terakhir di RS Grestelina, Makassar.

"Selamat Jalan Kawan Herman Heizer," kata Rahman Pina, kolega Herman Heizer di Partai Golkar.

Rahman Pina mengungkapkan penyebab kematian Herman Heizer.

Anggota DPRD Sulsel Fraksi Golkar itu menyebut Herman Heizer jatuh di rumahnya malam-malam.

"Inilah jalan hidup kemarin masih sempat bicara. Ia mempersiapkan atlet boxing untuk pra porda," kata Rahman Pina.

"Tadi saya jenguk sudah tak sadarkan diri. Ia jatuh tadi malam sekitar pukul 22.00 Wita. Beberapa menit lalu sudah menghembuskan nafas terakhir. Alfaatihah," sambung Rahman Pina.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jl Hertasning Makassar.

Herman Heizer adalah politisi sekaligus pengusaha muda.

Saat ini ia dipercaya menjabat Ketua Bappilu Golkar Sulsel.

Sebelumnya ia pernah menjabat Ketua Hipmi Sulsel.

Profil

Herman Heizer lahir 7 Juni 1979.

Ia adalah seorang konsultan politik.

Dikutip dari Wikipedia, Herman Heizer dikenal luas di kalangan politikus Indonesia sebagai Direktur Eksekutif Celebes Research Center (CRC).

Terutama ketika lembaga survei miliknya ini terdaftar di KPU untuk Quick Count Pemilu 2019 di Jakarta.

Selain menekuni bidang survei dan konsultan politik, Herman juga dikenal aktif sebagai pengusaha.

Ia terpilih sebagai Ketua BPD HIPMI Sulsel periode 2016-2019.

Di masa menjabat sebagai Ketua HIPMI Sulsel, bersama para sineas Makassar, Herman menggarap film Baco Becce.

Ia sebagai Produser Film dalam proyek ini.

Tayang di 35 kota di Indonesia dan mendapat tanggapan positif dari para penonton.

Film Baco Becce dianggap sebagai film lokal asal Makassar yang sukses merambah kancah Nasional.

Setelah menyelesaikan periode jabatannya sebagai ketua HIPMI Sulsel, Herman kemudian terpilih sebagai korwil Indonesia Timur BPP HIPMI.

Dalam masa ia menjalani tugasnya di BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Herman sempat diutus sebagai karteker untuk menggantikan Arthur Lay sebagai Ketua BPD HIPMI NTT.

Di sana ia menjalani posisi sebagai Ketua BPD HIPMI NTT untuk periode 2021-2022.

Karier

Herman Heizer memulai kariernya pada 2003.

Saat itu ia berusia 24 tahun.

Ia menekuni profesi sebagai peneliti.

Pada saat itu ia direkrut oleh Saiful Mujani (yang merupakan dosen sekaligus mentornya) untuk bergabung ke Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Bisa dikatakan, Herman bergabung ke LSI ketika lembaga survei ini baru saja didirikan (LSI berdiri september 2003).

Di awal kariernya sebagai seorang peneliti, Herman Heizer mendapat kepercayaan dari Saiful Muljani untuk menjadi kordinator LSI wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

Karena dinilai sukses menangani wilayah Sulawesi, Saiful Muljani kemudian menunjuk Herman Heizer untuk mengelola wilayah Indonesia Timur.

Setelah merasa cukup dengan pengalaman bekerja di LSI, alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini memutuskan untuk lebih mengembangkan kariernya.

Pada akhir 2011, Herman Heizer menyatakan pamit pada Saiful Mujani untuk kemudian mendirikan CRC.

Perusahaannya ini resmi ia dirikan pada Januari 2012 di Makassar.

 

 

 

 

 



Berita Terkini