TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - BEM Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar dan lembaga mahasiswa se-FAI berkomitmen dalam deklarasi kampus humanis.
Deklarasi kampus humanis diusung BEM FAI didasari kekhawatiran civitas akademika FAI atas munculnya berbagai kekerasan di perguruan tinggi, termasuk di Unismuh Makassar.
Menurut Ketua BEM FAI Periode 2023-2024 Nur Fanila, saat ini kampus-kampus yang ada di Indonesia seharusnya tidak lagi menerapkan segala bentuk kekerasan.
Terutama pada pengkaderan organisasi kampus dalam proses rekrutmen.
"Kita harus mengikuti perkembangan zaman yang seiring dengan perubahan pola pikir dan kebiasaan manusia, pendekatan humanis pada tiap insan utamanya mahasiswa baru sudah semestinya digalakkan sekarang," jelas Ketua Umum BEM FAIĀ
Unismuh Makassar, Nur Fanila dalam keterangannya, pada Kamis (28/9/2023)
"Kampus harus memberikan rasa aman dan nyaman pada mahasiswanya apalagi mahasiswa baru yang notabenenya masih perlu beradaptasi dengan lingkungan kampus," sambungnya.
Peran lembaga mahasiswa hendaknya sebagai wadah menyalurkan pemikiran, minat dan bakat.
Dalam deklarasi bersama, ada 3 poin penting yang diusung BEM FAI Unismuh.
Tiga poin tersebut yakni terciptanya kampus yang humanis, ramah dan aman.
Kemudian iklim lembaga yang egaliter, interaktif dan inklusif.
Serta menolak segala bentuk kekerasan baik fisik maupun nonfisik.
Dalam deklarasi tersebut, seluruh ketua lembaga se-FAI serentak bertanda tangan.
Penandatanganan 3 poin deklarasi kampus humanis telah dilakukan di Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin 256, Jumat (15/09/23).
Sementara itu, Dekan FAI Dr Amirah Mawardi mengingatkan lembaga kemahasiswaan FAI Unismuh turut andil dalam menyukseskan deklarasi kampus humanis.