Pengamat: Jika Pertalite Dihapus Berdampak pada Inflasi

Penulis: Rudi Salam
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Abdul Muttalib. Penghapusan Pertalite dapat mengakibatkan kenaikan harga BBM. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana pemerintah untuk menghapus Bahan Bakar Mintak (BBM) jenis Pertalite mendapatkan banyak tanggapan.

Diketahui, Pertamina berencana menghapus BBM jenis Pertalite dan akan diganti Pertamax Green 92 mulai tahun 2024.

Rencana ini disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, beberapa waktu yang lalu.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Abdul Muttalib, menilai penghapusan Pertalite bakal menimbulkan beberapa dampak.

Menurutnya, rencana pemerintah untuk menghapus Pertalite dan menggantinya dengan Pertamax Green 92 memiliki beberapa implikasi yang perlu diperhatikan dari segi ekonomi, seperti kenaikan kualitas BBM.

Dijelaskan bahwa Pertalite adalah BBM dengan RON 90, sedangkan Pertamax Green 92 memiliki RON 92. 

Baca juga: Berapa Harga Pertamax Green 92 Pengganti Pertalite yang Dihapus? Harga Pertamax Green 95 Rp 13.500

“Kenaikan RON berarti tingkat kualitas BBM akan meningkat. Ini dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan kinerja mesin, yang pada gilirannya dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi polutan. Namun, BBM berkualitas lebih tinggi juga cenderung lebih mahal,” jelasnya, Selasa (12/9/2023).

Abdul Muttalib menyebut penggantian Pertalite dengan Pertamax Green 92 dapat mengakibatkan kenaikan harga BBM. 

Hal ini pun, kata dia, bisa berdampak pada inflasi karena harga BBM memengaruhi biaya transportasi dan biaya produksi di berbagai sektor ekonomi.

Penghapusan Pertalite dan penggunaan Pertamax Green 92 juga dinilai bisa memiliki dampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Jika harga BBM naik, penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bisa meningkat, tetapi konsumen dan bisnis mungkin perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk bahan bakar, yang bisa mempengaruhi daya beli dan pengeluaran mereka,” katanya.

“Pengaruh netto pada APBN akan sangat tergantung pada bagaimana perubahan harga BBM ini memengaruhi permintaan dan konsumsi,” tambah Wakil Dekan 3 FEB Unismuh Makassar tersebut.

Pergantian BBM dapat juga dapat mempengaruhi produsen kendaraan, terutama jika kendaraan memerlukan penyesuaian atau modifikasi untuk menggunakan BBM baru. 

“Ini juga bisa mempengaruhi pilihan konsumen terkait dengan kendaraan yang akan mereka beli,” tutur Abdul Muttalib.

Baca juga: 2024, Pertalite Dihapus dan Diganti Pertamax Green 92

Lebib dari itu, kenaikan kualitas BBM dengan RON yang lebih tinggi dinilai dapat membantu mengurangi emisi kendaraan, yang bisa memiliki dampak positif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini