TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bernardo Tavares menduetkan Everton Nascimento dan Adilson Silva tiga laga terakhir PSM Makassar.
Pertama saat melawan Persebaya Surabaya, lalu Yangon United, dan Persis Solo.
Keduanya pun tampil cukup bagus dari tiga laga tersebut.
Namun Adilson Silva masih puasa gol di Liga 1.
Sementara Everton Nascimento telah mencetak satu gol di Liga 1.
Baca juga: Persipa Pati Bentuk Skuad Mewah Jebolan Liga 1 Musim 2023/2024, Ada PSM Makassar dan RANS Nusantara
Berbeda saat tampil di AFC Cup. Adilson cetak brace dan Everton mencatatkan dua asissit serta satu gol.
Saat lawan Persis Solo, gol tercipta berkat peran Adilson yang dijatuhkan di depan kotak penalti.
Tendangan bebas Yuran Fernandes kemudian berbuah gol bagi PSM Makassar.
Everton dan Adilson Silva juga dianggap selalu membuat peluang gol.
Tidak bisa dipungkiri, masalahan finishing serta keberuntungan belum menghinggapi keduanya.
Pengamat sepakbola Imran Amirullah mengatakan, permainan PSM Makassar sudah sangat bagus.
Pertama karena tampil di depan pendukung sendiri sehingga menambah motivasi pemain.
Kedua dari segi taktikal, Laskar Pinisi unggul dari Persis Solo.
Akan tetapi, masalah finishing memang belum terpecahkan dari Pasukan Ramang.
Beberapa peluang yang harusnya bisa dikonversi jadi gol namun tidak terjadi.
Ini menjadi catatan khusus bagi Bernardo Tavares.
“Sebenarnya kemarin sudah berhasil dalam hal menekan Persis Solo. Lini tengah di kuasai, sayap Persis tidak jalan,” katanya eks Asisten Robert Alberts, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: 5 Punggawa PSM Makassar OTW Timnas, Dzaky Asraf Susul Victor Dethan ke Kualifikasi Piala Asia U-23
“Saya pikir butuh peningkatan karena saya lihat Adilson punya kecepatan bagus, punya skil, cuma problemnya saya lihat di penyelesaian akhir yang perlu ditingkatkan,” sambungnya.
Memang PSM Makassar tampil cukup dominan di laga kemarin.
Mantan asisten pelatih PSM itu melihat ada kesan terburu-buru dalam membangun serangan.
Ketika anak asuh Tavares menguasai bola langsung diarahkan ke depan.
Hal ini memang sesuai dari gaya permainan pelatih asal Portugal tersebut.
Imbasnya, terkadang peluang yang ada terbuang sia-sia.
“Pertandingan kemarin kan mereka pakai umpan jauh kedepan langsung ke striker dua Everton dan Adilson. Cuma sayangnya mereka kurang efektif harusnya dikuasai dulu,” jelasnya Imran.
Faktornya adalah bermain di kandang sendiri.
Bermain di kandang sendiri bisa saja membuat para pemain sangat ingin mencetak gol.
Sehingga serangan ingin cepat dilancarkan membuat penguasaan bola hilang atau peluang tidak terkonversi menjadi gol.
“Karena lini tengah kita kuasai cuma terlalu begitu dapat bola langsung ke depan, striker tidak sabar buru-buru untuk menciptakan gol,” ucap mantan asisten Rene Albert.
“Itu juga beban main di home salah satunya, akhirnya banyak peluang tapi tidak menghasilkan gol,” pungkasnya.
Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil