PSM Makassar

Memahami Skema Second Balls Senjata Andalan PSM Makassar yang 'Ditakuti' Pelatih Persis Solo

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persis Solo Leonardo Medina dan skuad PSM Makassar yang tampil di playoff AFC Cup 2023.

TRIBUN-TIMUR.COM - Apa itu taktik Second Balls? disebut Pelatih Persis Solo Leonardo Medina merupakan senjata andalan PSM Makassar di bawah nakhoda Bernardo Tavares.

Jelang pertemuan antara PSM Makassar vs Persis Solo pada pekan 10 Liga 1 2023/2024, Senin (28/8/2023), Leonardo Medina blak-blakan mewaspadai cara bermain anak asuh Bernardo Tavares.

Menurutnya, PSM Makassar menjadi tim kuat dan menjadi juara Liga 1 musim lalu lantaran tim berjuluk Juku Eja ini selalu sukses memanfaatkan situasi second balls.

“Kenapa mereka (PSM Makassar) main bagus sebab kita tidak menang bola kedua (second balls) membuat mereka bisa main. Mereka berbahaya jika mereka   enang bola kedua kita tahu itu,” ungkap Leonardo Medina saat konfrensi pers, Minggu (27/8/2023).

Lantas apa itu skema Second Balls dalam sepakbola? yuk simak penjelasannya.

Baca juga: Belajar dari Dewa United dan Persik, Pelatih Solo Persis Blak-blakan Sudah Khatam Skema PSM Makassar

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSM Makassar vs Persis Solo : Ramadhan Sananta Batal Reuni di GBH

Dilansir dari panditfootball.com, strategi permainan kesebelasan Inggris sering dihubungkan dengan penggunaan umpan panjang.

Bola kedua (Second Balls) juga memiliki peran penting dalam permainan ini, sering kali terjadi akibat duel udara setelah umpan panjang.

Bola kedua sering kali tercipta setelah duel udara antara pemain saat berusaha mengontrol umpan panjang.

Bola sering kali mengambang di udara, dan para pemain harus bersaing untuk menguasai bola dengan kepala, yang membuatnya sulit untuk langsung mengendalikan bola.

Kemenangan dalam duel ini menghasilkan bola yang akan jatuh ke tanah, menjadi bola bebas yang dapat dikuasai oleh siapa pun yang berhasil meraihnya.

"Saat umpan panjang diarahkan ke pemain bertahan lawan dan pemain tersebut tidak bisa langsung mengontrol bola pada kontak pertama (karena adanya tekanan dari pemain lawan), ini menciptakan peluang bagi banyak pemain untuk menguasai bola dalam situasi kedua. Dengan kata lain, keuntungan bisa didapatkan dari sentuhan kedua setelah pemain-pemain yang berduel gagal menguasai sentuhan pertama pada bola," jelas laman Soccer Dynamics mengenai konsep bola kedua.

Jim Gordon, seorang mantan wasit yang juga memiliki pengalaman sebagai pelatih di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa bola kedua mengacu pada peluang untuk mengambil kendali atas bola saat tidak ada pemain yang menguasainya setelah duel pertama.

"Ide intinya adalah mendapatkan kesempatan kedua untuk menguasai bola," kata Gordon. "Ketika bola tidak dikontrol oleh siapa pun dan berada dalam posisi bebas, kemudian seorang pemain berhasil mengontrolnya dengan lancar. Dari situ, bisa muncul konsep 'bola ketiga' jika masih ada duel kedua atau bahkan ketiga."

Konsep ini menjadi sangat penting dalam sepakbola Inggris, terutama bagi tim-tim yang masih menganut gaya permainan tradisional Inggris yang dikenal sebagai "kick and rush" atau "route one football".

Dalam gaya permainan ini, umpan panjang sering dikirimkan dari kiper atau bek ke pemain target, dan bola kedua muncul setelah duel antara pemain target dan pemain lawan yang menghadangnya.
 
Gaya Bermain PSM Makassar

Halaman
1234

Berita Terkini