PSM Makassar

Babak Baru Kebangkitan PSM Makassar di Kualifikasi AFC Cup, Pembuktian Everton Nascimento-Adilson

Penulis: M Yaumil
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yangon United vs PSM Makassar. Lini depan PSM Makassar menjadi sorotan jelang melawan Yangon United di AFC Cup Liga 1.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar menatap Playoff AFC Cup melawan Yangon United.

Pertandingan dua klub papan atas ini akan digelar di Stadion I Wayan Dipta, Bali, Rabu (23/8/2023) mendatang.

PSM Makassar memang belum konsisten di liga domenstik.

Justru Playoff AFC Cup ini bisa menjadi babak baru kebangkitan Laskar Pinisi dari keterpurkan.

Sebagai juara bertahan musim lalu, Pasukan Ramang punya segudang amunisi untuk memenangkan pertandingan.

Baik Yangon United maupun PSM Makassar punya tradisi bermain di AFC Cup.

Tentu duel kedua tim berlabel juara ini akan berjalan dengan intensitas tinggi.

Oleh karenanya, juru taktik PSM Bernardo Tavares akan semaksimal mungkin untuk meramu skuadnya menghadapi wakil Myanmar.

Pelatih 43 tahun itu harus melupakan kekalahan di partai terakhir di liga 1 Indonesia.

Dalam partai itu cukup menjadi bahan evaluasi tim untuk lebih baik di kualifikasi AFC Cup.

Justru keterpurukan ini bisa jadi motivasi Juku Eja. Pasalnya membawa nama Indonesia di ajang kompetisi Asia.

Beban yang diemban harus menjadi bahan bakar semangat Pasukan Ramang di kancah Asia.

PSM Makassar didorong untuk menunjukkan mentalitas juara.

Dari segi gaya permainan dua tim ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Yangon United bisa saja berjaya di Liga 1 Myanmar. Namun dominasinya itu belum tentu bisa berlanjut melawan juara bertahan Indonesia.

Alasannya, level yang berbeda antara kompetisi Myanmar dan Indonesia.

Berkaca saat Yangon United lawan DPMM Fc wakil Liga 1 Singapore.

Yangon United kesulitan membuka keunggalan, bahkan wakil Myanmar tersebut kebobolan lebih dulu.

Hal ini menunjukkan klub peringakat dua Liga 1 Myanmar ini punya kelemahan.

Kelemahan yang sangat terbuka bisa dimanfaatkan Yakob Sayuri cs.

Dalam pertandingan itu juga, permainan berjalan dengan tempo lambat.

Ini berbanding terbalik dengan gaya bermain PSM Makassar yang menggunakan kecepatan.

Kemudian, penyerang PSM Makassar disoroti usai gagal memanfaatkan banyak peluang.

Adilson Silva dan Everton Nascimento mendapat kritik dari pecinta PSM Makassar.

Laga hidup mati PSM di kompetisi Asia ini dapat menjadi pembuktian Everton.

Walaupun musim ini Everton baru mencetak satu gol. Namun bersama Juku Eja pemain asal Brazil ini terkadang muncul sebagai penyelamat.

Sebagai penyerang Everton memang masih kurang mendpatkan suplai bola yang ia inginkan.

Tidak seperti musim lalu, peluang yang didapatkan sangat matang dan bisa dikonversi menjadi gol.

10 gol musim lalu dari Everton dapat mengantarkan PSM juara.

Tentu ini hasil kerjasama tim dan tangan dingin Tavares meramu pemain.

PSM Makassar pilih menetap di Bali untuk recovery pemain usai lawan Persebaya Surabaya.

Opsi ini dipilih agar recovery pemain lebih baik dibandingkan harus kembali ke Kota Makassar.

Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim mengatakan para pemain sudah tiba di Bali.

Mereka langsung diberikan latihan oleh Bernardo Tavares.

Juru taktik PSM Bernardo Tavares tidak memberikan jatah libur kepada pemain usai telan kekalahan.

Skuad Ramang mempersiapan diri untuk menghadapi Yangon United.

Laskar Pinisi punya waktu sekira lima hari untuk pemulihan.

“Iya, dari Surabaya langsung ke Bali. Barusan sampai itu, satu jam yang lalu,” katanya kepada tribun timur, Sabtu (19/8/2023).

“Sudah di Bali, latihan,” singkatnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

 

Berita Terkini