TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota DPRD Sulsel Fraksi Partai Golkar Rahman Pina mengungkapkan ada atmosfer Pilpres 2024 di balik alotnya penetapan calon Pj Gubernur Sulsel di parlemen.
Rapat paripurna DPRD Sulsel Selasa (8/8/2023) tidak menghasilkan 3 usulan calon Pj Gubernur Sulsel.
Adapun Rabu 9 Agustus 2023 jadi hari terakhir kesempatan DPRD Sulsel mengusulkan nama ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Awalnya DPRD Sulsel telah menyepakati empat nama di rapat pimpinan sehari sebelumnya Senin (7/8/2023).
Keempatnya yakni Bachtiar Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Depdagri.
Kedua Staf Ahli Bidang Pemerintah dan Otoda Kemenpan RB Jufri Rahman.
Ketiga Staf Ahli Kemenko Polhukam RI, Laksamana muda TNI AL Abdul Rivai Ras
Kempat Staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang hukum Prof Aswanto.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel Rahman Pina mengakui kerasnya tarik-menarik kepentingan di bursa usulan calon Penjabat Gubernur Sulsel.
"Memang ini hanya usulan, putusan akhir tetap di ujung pulpen Presiden, tapi atmosfer Pilpres dan Pemilu sangat terasa," kata Rahman Pina, Jumat (11/8/2023).
Rahman Pina mengakui menjelang paripurna penetapan nama kandidat Pj Gubernur, konstelasi berubah begitu cepat.
Pergeseran dukungan dari satu calon ke calon lainnya, salah satunya dipengaruhi arah koalisi Pilpres 2024.
Ia mencontohkan, Fraksi Golkar dan PDIP yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi dan kemungkinan berkoalisi di Pilpres 2024, satu suara mendukung Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar.
Begitu juga dengan Fraksi Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan. Kemungkinan berkoalisi di Pilpres 2024, begitu solid mendukung Staf Ahli Menko Polhukam, Marsma Rivai Ras.
"Ada kecenderungan koalisi parpol menjelang Pilpres saling menguatkan, sehingga dinamikanya sangat keras," kata Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu.