Bahkan dengan formasi ini, Persita mendapatkan tiga kemenangan berturut-turut pada pekan kedua sampai keempat.
Tidak jauh berbeda, PSM Makassar juga mengandalkan serangan balik dengan formasi yang sedikit berbeda.
Juru taktik PSM Bernardo Tavares memasang 4-2-3-1. Serangan balik cepat berpusat pada sisi sayap serangan.
Sejak musim lalu, Laskar Pinisi mengandalkan formasi ini untuk menjuarai kompetisi.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persita vs PSM Makassar Liga 1 : Evaluasi Besar 2 Tim Terluka!
Baca juga: Dulu Dipuji Lebih Cocok Main di Persis Solo Dibanding PSM Makassar Kini Ramadhan Sananta Tersingkir?
Namun musim ini sedikit banyak sudah mulai terbaca oleh tim lawan.
Serangan balik ini menggunakan umpan jauh kepada ujung tombak yang berfungsi untuk menahan bola.
Setalah itu baru bola dialirkan sehingga bisa ciptakan peluang. Transisi cepat jadi kunci serangan tim yang memakai pola ini.
Kecepatan adalah kunci dari serangan maupun bertahan. Counter attack bisa berjalan jika dipadukan dengan umpan yang akurat kepada target.
Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah mengungkapkan kelemahan dari skeman ini.
Kelemahan skema ini terletak pada transisi atau counter to counter.
Dimana tim yang melakukan serangan cepat akan dibalas dengan serangan cepat juga. Tim yang kurang dalam transisi menyerang ke bertahan akan dimanfaatkan untuk mencetak gol.
“PSM punya transisi yang cukup bagus. Ada namanya transisi positif dan negatif. Selama ini PSM mengandalkan counter attack tapi itu bisa saja dibalikkkan atau counter to counter,” katanya kepada tribun timur, Jumat (4/8/2023).
“Ketika kalah saat melakukan counter itu yang perlu dievaluasi, bagaimana transisinya,” pungkasnya.
Problem PSM Makassar
PSM Makassar mempunyai masalah di lini belakang. Dalam beberapa pertandingan Laskar Pinisi selalu kebobolan di babak kedua.