JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Iksan Iskandar siap mundur dari jabatan Bupati Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pernyataan itu dilontarkan Iksan setelah memastikan diri melaju ke DPR-RI tahun 2024.
Hal itu sesuai syarat proses tahapan pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Yakni, mengantongi surat pengunduran diri dari jabatan bupati sebelum 4 November 2023.
Sebab pada tanggal tersebut, KPU akan mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT).
"Saya mundur pas DCT itu, persyaratannya harus sudah incloud pengunduran diri dan keputusan kementerian dalam negeri (kemendagri)," kata Iksan Iskandar, Selasa (25/7/2023).
Ia menyebutkan, dirinya belum mengetahui pasti jadwal pengajuan pengunduran diri ke mendagri.
Namun, bupati dua periode ini telah memanaskan mesin guna meraih kemenangan pada pesta demokrasi tersebut.
"Kita siap saja mengikuti proses tahapan pemilu, mempersiapkan diri untuk memenangkan pertarungan," ungkapnya.
Sejauh ini, Iksan hanya berharap agar pelaksanaan pemilu 2024 bisa berjalan lancar.
Masyarakat juga diharapkan bisa menyongsong pemilu dengan rasa kekeluargaan.
"Saya minta kepada semua masyarakat untuk menghargai perbedaan dan pilih yang terbaik untuk mewakili rakyat di DPR-RI maupun DPR Provinsi dan Kabupaten," tutupnya.
Baca juga: Pernah Jadi Honorer, Inilah Sosok Bupati Termiskin di Sulsel Hanya Punya 5 Aset
Perlu diketahui, masa jabatan Iksan Iskandar akan berakhir 31 Desember 2023.
Ia dilantik pada 31 Desember 2018 bersama wakilnya, H Paris Yasir.
Namun, H Paris Yasir lebih memilih bertarung di Pilkada Jeneponto 2024 dibanding mengikuti jejak Iksan Iskandar di Senayan.
Daftar 9 Kepala Daerah di Sulsel Sebentar Lagi Akhiri Jabatan
Sembilan kepala daerah di Sulawesi Selatan sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya.
Sembilan kepala daerah tersebut terdiri dari satu gubernur, dua wali kota, serta enam bupati.
Kekosongan jabatan akan diisi oleh penjabat kepala daerah.
Dalam waktu dekat DPRD akan mengusulkan nama-nama calon penjabat kepala daerah.
Baik di tingkat gubernur, wali kota, ataupun bupati di 6 daerah.
Baca juga: Nurdin Halid Dikepung 3 Mantan Bupati, 3 Jenderal, hingga 3 Eks Wakil Bupati
Adapun sejumlah kepala darah yang akan turun takhta tersebut mulai menyiapkan rencana politik baru di 2024.
Beberapa di antaranya telah mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR RI.
Lantas siapa saja kepala daerah yang akan mengakhiri masa jabatannya dalam waktu dekat?
Pertama Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Jebolan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar itu akan menjadi kepala daerah terdekat untuk akhiri masa jabatan.
Gubernur kesembilan ini akan mengakhiri masa jabatan 5 September 2023.
Waktunya sekitar kurang dua bulan lagi.
Baca juga: Tak Ada Nama A Fahsar Padjalangi, Inilah Daftar 9 Caleg DPR RI Golkar Dapil Sulsel II
Andi Sudirman pertama kali menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur Sulsel, 28 Februari 2021.
Kala itu, dia menggantikan Nurdin Abdullah setelah bermasalah hukum.
Presiden Joko Widodo baru melantik adik bungsu, Andi Amran Sulaiman ini 10 Maret 2022.
Selama dua tahun memimpin, Andi Sudirman masih fokus untuk menjalankan program kerjanya.
Beberapa renovasi dan pembangunan proyek baru sudah berjalan sejak masa pelaksana tugas seperti peningkatan kualitas jalanan tanggung jawab provinsi, bantuan keuangan daerah, rehabilitasi jalan.
Sementara itu, renovasi stadion Mattoanging masih terkendala masalah hukum.
Selama Sudirman menjabat, ia fokus untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur.
Baca juga: 9 Tokoh Golkar Panaskan Perebutan Kursi DPR RI di Sulsel II, Siapa Dapat Nomor Urut 1?
Adapun realisasi belanja Dinas PUTR 2019-2022 telah mencapai Rp3,4 triliun lebih.
Anggaran jumbo itu sudah meningkatnya kemantapan jalan dari 58,9 persen di tahun 2018 menjadi 70,1 persen di akhir 2021.
Skema pembangunan pemerintah pun melalui bantuan keuangan provinsi ke daerah.
Pada tahun 2021, Pemprov Sulsel menyalurkan sekitar Rp200 miliar bantuan ke daerah. Kemudian, tahun 2022, Andi Sudirman juga menekan bantuan daerah yang tak kalah besar.
Kepala Daerah Berakhir
Dalam catatan Tribun, ada sembilan kepala daerah akan menyelesaikan masa tugas hingga akhir tahun 2023 ini.
Para kepala daerah pun sudah merencanakan untuk maju ke gelanggang pengabdian lain.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Bone Andi Fashar Mahdin Padjalangi hingga Bupati Jeneponto Iksan Iskandar sudah masuk dalam daftar calon legislatif sementara (DCS) untuk level Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) RI dari Partai Golkar.
Baca juga: Deretan Figur Calon Gubernur Sulsel Tempur Pemilu Sebelum Pilgub Sulsel 2024
Sementara itu, mantan Bupati Takalar, Syamsari Kitta memilih untuk maccaleg lewat partai Gelora.
Sebuah partai baru bentukan mantan presiden PKS, Anis Matta.
Padahal, mantan legislator DPRD Sulsel itu masih bisa bertarung dalam Pilkada Takalar, November 2024.
“Banyak yang menginginkan saya kembali maju dalam Pilkada Takalar. Tapi, kalau saya bisa izin maka saya memilih untuk maju Pileg,” kata ketua DPW Partai Gelora Sulsel ini, dalam berbagai kesempatan.
Nama kader Partai Nasdem Judas Amir juga disebut-sebut ingin membidik kursi DPR RI meski belum mau terang-terangan berbicara ke publik.
Adapun nama Ilham Azikin sempat beredar dalam skenario caleg Partai Nasdem di daerah pemilihan (dapil) Sulsel I.
Belakangan, nama Ilham Azikin tidak lagi masuk dalam daftar 8 DCS Partai Nasdem Dapil Sulsel I.
Bupati Sidrap, Dollah Mando dan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa kemungkinan besar masih akan bertarung di Pilkada 2024.
Kedua kader Partai Gerindra ini masih belum terdeteksi atau menyatakan akan maju pada Pemilu 2024.
Sementara itu, kepala daerah yang menjabat pasca Pemilu lebih banyak diisukan maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.
Nama Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani kini masuk dalam radar bursa calon gubernur atau wakil gubernur Sulsel.
Safari Politik
Ketua DPW Partai Gelora Sulsel, Syamsari Kitta sudah safari politik ke daerah. Terakhir, ia mengumpulkan para pengurus dan calon anggota legislatif di Bulukumba.
Mereka mengumpulkan para caleg partai tersebut di Hotel Arini 2, Jl Lanto Dg Pasewang, Bulukumba, beberapa waktu lalu.
Para caleg dan pengurus DPD Partai Golkar Bulukumba dan Sinjai.
Tampak Syamsari membakar semangat para calon legislatif di dua daerah itu.
Ia memberi semangat agar terus bekerja meningkatkan kepercayaan publik bahwa Partai Gelora sebagai calon pemenang di Pemilu 2024 mendatang.
Ia juga menegaskan bahwa penting pengurus partai memiliki target lolos sebagai caleg di daerah masing-masing.
"Perlu kita koreksi itu jika tidak punya target perolehan kursi di DPRD," kata Syamsari Kitta.
Kriteria Penjabat Kepala Daerah
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada khususnya Pasal 201 menyebutkan bahwa penjabat merupakan orang yang ditunjuk untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur dan wakil gubernur, atau bupati dan wakil bupati, atau wali kota dan wakil wali kota yang berakhir masa jabatannya.
"Untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota yang berakhir masa jabatannya tahun 2022 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2023 sebagaimana dimaksud pada ayat (5), diangkat penjabat gubernur, penjabat bupati, dan penjabat wali kota sampai dengan terpilihnya gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota melalui pemilihan serentak nasional pada tahun 2024," demikian Pasal 201 Ayat (9) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
UU Pilkada mengatakan bahwa untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur, diangkat penjabat gubernur yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi madya sampai dengan dilantiknya gubernur definitif.
Sementara, untuk mengisi kekosongan jabatan bupati/wali kota, diangkat penjabat bupati/wali kota yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi pratama sampai dengan pelantikan bupati dan wali kota.
9 Anggota DPRD Sulsel Tak Maju Pemilu 2024 Demi Bidik Kursi Bupati
Berbeda dengan beberapa kepala daerah ingin maju caleg, beberapa anggota DPRD Sulsel justru memutuskan tidak lagi maju Pemilu demi bertarung di Pilkada serentak 27 November 2024.
Beberapa anggota DPRD Sulsel secara mengejutkan memutuskan tidak lagi maju bertarung calon anggota legislatif di Pemilu 2024 ini.
Para legislator tersebut mengambil langkah tersebut karena membidik kursi bupati di pilkada serentak 2024.
Sejauh ini total ada 9 anggota DPRD Sulsel saat ini yang namanya tidak didaftarkan dalam DCS di partainya masing-masing.
Mereka antara lain anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Husmaruddin dan Syamsuddin Karlos.
Selanjutnya anggota fraksi Partai Golkar Andi Ina Kartika Sari, John Rende Mangontan, dan Suwardi Haseng.
Anggota fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muh Syarif, Andi Tenri Liwang, dan Hengky Yasin.
Di Fraksi Partai Gerindra, Sekretaris DPD Gerindra Sulsel sekaligus Wakil Ketua DPRD Sulsel Darmawangsyah Muin.
Meski demikian dari 9 nama tersebut, beberapa diantaranya masih dijadikan cadangan untuk dimasukkan dalam daftar caleg (DCT) di Pileg 2024 mendatang.
Seperti Husmaruddin, Muh Syarif, Andi Tenri Liwang, dan Henky Yasin.
"Kalau Pak Husmaruddin itu juga siapkan untuk calon Anggota DPR RI, tapi sebagai cadang di Dapil III Sulsel," kata Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi (13/5/2023).
Sedangkan, Syamsuddin Karlos diminta untuk fokus penuh bertarung di Pilkada Jeneponto mendatang.
Sementara Husmaruddin dipersiapkan untuk Pilkada Luwu.
Seperti PAN, kader PKB yang tidak dimasukkan dalam DCS juga masih berpotensi kembali masuk dalam daftar caleg (DCT).
"Saya minta mereka untuk fokus bantu caleg di bawah (daerah). Tapi apabila setelah disurvei, dan ternyata potensi (dapat) kursi kecil, saya akan masukkan kembali sebagai caleg," ungkap Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad.
Hengky Yasin mengungkapkan dirinya kini sudah memantapkan diri untuk bertarung calon Bupati Takalar di pilkada serentak 2024 mendatang.
Hengky Yasin tercatat sudah dua periode di DPRD Sulsel.
"Sebetulnya saya memilih tidak lagi ikut menjadi caleg di pemilu 2024 ini karena ada dorongan beberapa elemen masyarakat sekaligus instruksi partai PKB untuk mempersiapkan diri dan berkonsentrasi di jalur pemilihan kepala daerah Takalar nanti. Sehingga saya memutuskan untuk tidak ikut sebagai caleg di pemilu ini," kata Hengky Yasin.
Begitu juga dengan kader Golkar, yakni Andi Ina Kartika, John Rende Mangontan, dan Suwardi Haseng. Andi Ina memilih fokus untuk Pilkada Barru.
Sedangkan dua kolega lainnya Suwardi Haseng dan John Rende Mangontan, tetap mengirim penggantinya untuk bisa mempertahankan kursi Golkar pada dapil tersebut.
Suwardi yang berniat maju pada Pilkada Soppeng mempersiapkan keluarganya. Begitu juga dengan John yang mendorong anaknya untuk menggantikan posisinya di DPRD Sulsel.
"Saya tidak maju lagi. Jadi yang saya dorong maju itu anak saya," kata John yang mengincar kursi Bupati Tana Toraja itu (14/5/2023).
Begitu pun dengan Darmawangsyah Muin.
Ia dengan tegas menyatakan akan fokus Pilkada Gowa.
Untuk memastikan kursi DPRD Sulsel Dapil Sulsel III, Wawan, sapaan mendorong istrinya, Andi Tenri Indah (Ketua Gerindra Gowa/Anggota DPRD Gowa) yang menggantikannya maju di Pileg 2024 di Dapil III untuk DPRD Sulsel.
"Iya, saya fokus persiapan untuk Pilkada Gowa," ucapnya (13/5/2023).
Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama