Tangis Haru Aiptu Marthen Dapat Rumah Gratis dari H Darwis Dg Nai Setelah 11 Tahun Sakit

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Marthen Tutu menerima kunci rumah dan sertifikat secara simbolis dari Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, didampingi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Haji Darwis Dg Nai Rabu (12/7/2023

TRIBUN-TIMUR.COM, PALANGGA -- Aiptu Marthen Tutu tak kuasa menahan air mata bahagia.

Air mata mengalir di wajah Aiptu Marthen saat masuk ke rumah barunya Rabu (12/7/2023) siang.

Ia duduk di kursi roda didorong sang istri dari belakang.

Aiptu Marthen Tutu akhirnya kini punya rumah tetap.

Rumah tersebut adalah pemberian dari Haji Darwis Dg Nai, owner PT Hidayat Anugrah Pratama.

Seremonial penyerahan rumah berlangsung di halaman rumah Aiptu Marthen Tutu, di Perumahan Green Nurhidayat Bonto Majannang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Kunci rumah dan sertifikat diserahkan langsung Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, didampingi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Haji Darwis Dg Nai.

Suasana berlangsung haru dan penuh bahagia.

Aiptu Marthen Tutu menderita sakit sejak 2012 silam.

Saat itu ia mengalami kecelakaan setelah pulang bertugas.

Selama ini Aiptu Marthen dan sang istri tinggal di asrama polisi.

Menjelang masa pensiun, Aiptu Marthen Tutu kini punya rumah tetap.

"Alhamdulillah terima kasih atas bantuannya. Saya sangat senang dan tidak menyangka," kata Aiptu Marthen Tutu.

Senada Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyampaikan terima kasih kepada Haji Darwis Dg Nai.

"Terima kasih kepada Bapak Darwis Dg Nai telah memprakarsai sehingga bisa bekerja sama dengan Polda memberikan bantuan rumah," kata Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso.

Sementara itu Haji Darwis Dg Nai mengatakan rasa bahagianya bisa membantu sesama untuk memiliki rumah.

Pembagian rumah tersebut adalah program yang sudah lama digalakkan Haji Darwis Dg Nai bersama Apersi.

Haji Nai pernah jadi tukang ojek dan kuli bangunan sebelum sukses jadi pengusaha properti.

Bagi Haji Darwis Dg Nai, gerakan berbagi rumah itu menjadi ucapan rasa syukur baginya sebagai pengembang yang memulai karier dari abwah.

Ia berharap gerakan berbagi rumah itu akan menjadi amal kebaikan bagi seluruh pihak yang telah terlibat.

"Semoga ini memberikan manfaat kepada saudara-saudara kita," kata Haji Nai.

Haji Nai sendiri setiap tahun berbagi lima unit rumah kepada mereka yang berhak menerima. Haji yang dulu berprofesi sebagai kuli bangunan paham betul bagaimana kehidupan masyarakat bawah.

"Alhamdullillah Allah memberi kita rezeki lebih sehingga bisa berbagi rumah setiap tahun," katanya.

Sosok Haji Darwis Dg Nai

Haji Darwis Dg Nai mengawali karier sebagai pengusaha properti dari pekerjaan sebagai tukang batu.

Dengan pengalaman dasar itu, Haji Darwis sangat menguasai seluk beluk bangunan properti.

Pria kelahiran Gowa, 8 Agustus 1967 ini memang tampak berbeda dengan pengembang lain.

Dia paham secara teknis setiap detail bangunan yang menjadi dasar bisnis ini.

Jika ada masalah di lapangan, dia turun langsung menangani layaknya buruh bangunan lainnya.

Tak heran, saat dia memulai sebagai pengusaha porperti, kariernya langsung melejit.

Hingga saat ini, di bawah bendera Hidayat Group, Haji Darwis mengelola 14 titik atau lokasi perumahan di beberapa daerah di Sulsel.

Padahal dia memulai usaha ini baru pada tahun 2012 lalu.

Jumlah rumah yang telah dibangunnya sudah lebih dari 5 ribu unit.

Lokasi ini dikelola oleh tiga perusahannya yakni PT Hidayat Anugerah Pratama, PT Japa Putra Properti, dan PT Mandiri Pratama.

Untuk prestasinya itu, sejumlah penghargaan berskala nasional telah diraihnya.

Haji Darwis yang bermitra dengan Bank BTN Syariah ini, selalu mendapat award dan reward setiap tahunnya sejak 2015 lalu.

Bahkan di tahun 2018, dia mendapat reward dari bank BTN Syariah untuk melakukan perjalanan wisata ke Jepang bersama istri karena menjadi mitra dengan KPR terbanyak ketiga secara nasional.

Urutan pertama dan kedua, para pengembang yang berdomisil di Jabodetabek.

Dia juga selalu mendapatkan penghargaan tingkat nasional dari DPP Apersi dengan berbagai kategori khususnya untuk rumah bersubsidi.

Tahun 2020 lalu misalnya, Hidayat Anugrah Pratama diganjar penghargaan Apersi untuk kategori Akad KPR Syariah Terbaik Nasional.

Sedangkan dari Bank BTN Syariah di tahun 2020, lagi-lagi Haji Darwis mendapatkan penghargaan nasional untuk kategori Realisasi Terbanyak Pembiayaan KPR Subsidi di bank tersebut.

Prestasi ini sangat luar biasa, sebab mampu menggeser dominasi pengembang di Jawa justru di saat bisnis properti lagi porak-poranda dilanda dampak pandemi Covid-19.

Di lembaga lain, dia juga mendapat penghargaan dari Dirjen Pajak Kementerian Keuangan sebagai perusahaan yang telah menjalankan kewajiban pajak.

Di Majalah Property & Bank, mendapat penghargaan The Best Affordable House Developer untuk Kategori Sepecial Award and Material Building.

Soal berbagi, Haji Darwis dikenal sebagai “The Sultan” di kalangan anggota Apersi.

Betapa tidak, setiap ada kegiatan sosial, selalu terdepan.

Bukan hanya berbagi untuk di wilayah Sulsel tapi juga secara nasional.

Terakhir, bencana berupa banjir bandang di NTT ikut membantu melalui Apersi Berbagi.

Di kesehariannya, tak jarang para tukang parkir “termehek-mehek” jika hanya beberapa kali meniup peluit mengarahkan mobil Haji Darwis, lantas mendapat selembar duit merah berangka 100 ribu.

Perhatian ke keluarga juga tidak tanggung-tangung.

Sebagai anak tertua dari 10 bersaudara, Haji Darwis mengambil alih tanggung jawab orangtua untuk membantu adiknya-adiknya.

Bahkan, semua adiknya telah dihadiahi rumah masing-masing.

“Saya bagi rata. Sembilan rumah saya berikan ke adik-adik meski ada di antara mereka yang sudah punya rumah sendiri,” katanya.

Selain itu, dia juga sudah membawa puluhan tukang, imam, guru mengaji, marbot, dan kerabat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.

Mengenai filosopi berbagi ini, Haji Darwis mengatakan, tak lepas dari ajaran agama yang dianutnya.

Dia yang yakin bahwa harta sesungguhnya yang dibawa ke akhirat adalah yang digunakan untuk kebaikan termasuk berbagi ke sesama.

“Rugi kita kalau sudah banyak mengumpulkan harta di dunia tapi tidak ada yang kita bawa ke akhirat kelak,” katanya.

Dia juga meyakini dan merasakan bahwa berbagi itu justru tidak mengurangi harta dunianya.

“Bahkan, saya rasakan, semakin ringan berbagi semakin murah rejeki datang,” kata Haji Darwis yang dalam aktivitas bisnisnya, terlihat kerap mengendarai mobil mewah merek Lexus dan Range Rovers itu.(*)

Berita Terkini