Dinas Pertanian Sinjai Susun Strategi Hadapi Dampak El Nino

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Musim Kemarau yang terjadi di Maros

Pusat prakiraan iklim Amerika mencatat bahwa sejak tahun 1950 telah terjadi 22 kali fenomena El Nino dan enam peristiwa di antanya berlangsung dengan intensitas kuat, yakni pada tahun 1957/1958, 1965/1966, 1972/1973, 1982/1983, 1987/1988, dan 1997/1998.

Sebagian besar peristiwa El Nino ini mulai terjadi pada akhir musim hujan atau awal hingga pertengahan musim kemarau, yakni bulan Mei, Juni, dan Juli.

El Nino tahun 1982/1983 dan tahun 1997/1998 adalah dua fenomena El Nino terhebat yang pernah terjadi dengan dampak yang dirasakan secara global.

Pengaruh dua fenomena El Nino tersebut melanda banyak negara. Misalnya, Amerika dan Eropa yang mengalami peningkatan curah hujan sehingga memicu bencana banjir besar, sedangkan di India, Australia, Indonesia, dan Afrika mengalami kemarau yang panjang.

4. El Nino dan musim kemarau di Indonesia

Publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa dampak El Nino terhadap iklim di Indonesia terasa semakin kuat jika terjadi di musim kemarau.

Sementara itu, jika El Nino terjadi ketika Indonesia mengalami musim hujan, dampaknya pun akan berkurang.

Dampak El Nino juga berbeda-beda di setiap wilayah, bergantung pada iklim lokal.

Oleh sebab itu, penting untuk analisis perihal ini guna dijadikan acuan dalam menyusun kebijakan terkait menghadapi fenomena El Nino.(*)

Berita Terkini