TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Sudah dua pekan, kasus Aswatullah Burhanuddin belum menemui titik terang di kepolisian.
Aswatullah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Muladimeng, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Atas kejadian itu, Aswatullah lalu melaporkan kasusnya ke Polsek Ponrang untuk ditangani.
Namun hingga saat ini, kasus tersebut belum menemui titik terang.
Saat dikonfirmasi Tribunluwu.com, Kapolsek Ponrang AKP Hasdin pun membenarkan adanya laporan dari korban.
"Betul ada pengeroyokan, korban sudah melapor ke kami. Kejadiannya di bulan ini (Mei)," jelasnya, Rabu (31/5/2023).
Saat ini pihaknya tak berdiam diri dengan kasus pengeroyokan tersebut.
Menurutnya, kanit Polsek Ponrang bersama anggotanya masih sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Pelaku masih dalam pengejaran kami, tetapi saya akui kami butuh tambahan personel," ujarnya.
Untuk menangani serius kasus tersebut, ia secara langsung meminta bantuan tim Buru Sergap atau Buser Polres Luwu.
"Makanya kebetulan hari ini saya di Polres Luwu untuk mengikuti zoom. Sekaligus berkoordinasi dengan tim Buru Sergap atau Buser Sat Reskrim Polres Luwu," terangnya.
Baca juga: Keroyok Pengunjung karena Berkata Kasar, Tiga Security Lego-lego Makassar Ditangkap
Baca juga: Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Kaswadi Razak Larang Warga Soppeng Merokok
Sementara itu, dari keterangan korban, pelaku yang mengeroyoknya berjumlah sekitar 20 orang.
Mereka tetiba memukul korban dengan benda tumpul.
“Sempat ka na injak- injak dan kena pukulan kursi di bagian kepala, ada sekitar kurang lebih 20 orang ku lihat pukul ka," pungkasnya.
Saat pemukulan terjadi, ia sedang melakukan panen di tambak ikan miliknya.
"Saya lagi panen ikan di tambak. Lalu ada tiga orang yang datang ke saya. Setelah bertanya kepada saya, lalu salah satunya pukul saya dengan kursi. Saya lihat ternyata banyak temannya di belakang, hampir ada 20 orang," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana