TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belasan warga Pulau Kodingareng, Kelurahan Kodingareng, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar tak kebagian beras bantuan pemerintah.

Itu imbas dari ratusan warga yang berebutan saat kapal pengangkut bantuan beras baru saja tiba.

Ketua RW 6, Amir, menuturkan ada 11 warganya yang belum menerima bantuan beras tersebut.

Keributan terjadi saat warga saling berebut untuk mendapatkan beras gratis.

"Ada 47 KK RW 6 yang mendapat bantuan. Namun, 11 orang tidak mendapatkannya sama sekali," ujar Amir kepada Tribun-Timur.com, Jumat (26/5/2023).

Amir menjelaskan bahwa keributan itu dimulai ketika kapal pengangkut beras tiba Kamis (25/5/2023) sekitar pukul 15.30 Wita.

Pembagian beras untuk RW 1 dan RW 2 berjalan lancar, tetapi keributan terjadi saat pembagian untuk RW 3, 4, 5, dan 6 dimulai sekitar pukul 20.00 Wita.

Penyebab keributan tersebut adalah karena warga telah menunggu dalam antrean untuk waktu yang lama.

Kemudian, ia juga menyebut pemicu keributan adalah tindakan lurah.

"Pada saat itu, sudah Salat Isya dan sudah jam 8. Warga RW 3, 4, 5, dan 6 menunggu cukup lama," ujarnya.

Melalui Pak Lurah, kata dia, 10 warga memotong antrean dan mendapatkan beras lebih dulu.

Hal ini menyebabkan warga lain ikut menyerobot antrean dan berebut.

"Akhirnya 10 orang ini mendapatkan beras lebih dulu dibandingkan dengan warga lain yang sedang berada dalam antrean," jelas Amir.

Baca juga: Kronologi Ratusan Warga Kodingareng Jarah Bantuan Beras Pemerintah, Dipicu Keterlambatan Kapal

Baca juga: Tak Kapok! Baru 2 Bulan Bebas dari Rutan Makassar, Abba Residivis Curanmor Ditangkap Lagi

Akibat keributan ini, 11 warga RW 6 belum menerima bantuan beras sama sekali.

Informasinya, masih ada warga dari RW lain yang juga belum mendapatkan beras.

Malam ini, rukun warga akan berkumpul untuk membahas masalah ini.

"Info yang saya dapat, ada satu orang dari RW 2 yang juga belum mendapatkan. Malam ini mereka akan berkumpul," tambahnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, M Yaumil