Dalam aspek perhatian pada rakyat, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 46 persen, Prabowo 19 persen, Anies 19 persen, dan 15 persen responden belum memberikan jawaban.
Dari segi kepintaran, Ganjar masih menduduki posisi tertinggi dengan dukungan sebesar 34 persen.
Di bawahnya, Anies mendapatkan dukungan sebesar 26 persen, sementara Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 24 persen.
Sebanyak 16 persen responden tidak memberikan pendapat.
Dalam hal ketaatan beragama, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 33 persen, Anies sebesar 28 persen, dan Prabowo sebesar 15 persen.
Sedangkan 24 persen responden tidak mengetahui atau tidak memberikan pendapat.
Dalam aspek ketegasan, Prabowo unggul dibandingkan dua kandidat lainnya, dengan dukungan sebesar 55 persen.
Sementara itu, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 23 persen, dan Anies sebesar 10 persen.
Sebanyak 11 persen responden tidak memiliki pendapat.
Sifat kejujuran dan perhatian pada rakyat memiliki peran yang penting bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.
Deni menjelaskan, dua faktor inilah yang berdampak pada elektabilitas yang tinggi bagi Ganjar.
"Ini menjelaskan mengapa Ganjar saat ini mendapatkan dukungan elektoral yang lebih tinggi dibandingkan Prabowo dan Anies," jelasnya.
Survei ini melibatkan populasi seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Dari populasi tersebut, sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling.
Tingkat respons (responden yang berhasil diwawancarai secara valid) mencapai 84 persen atau sebanyak 1.020 responden.
Data dari 1.020 responden ini yang kemudian dianalisis.
Margin of error dari survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,1 % pada tingkat kepercayaan 95 % (dengan asumsi simple random sampling).
Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Sebagai kontrol kualitas, sebanyak 20