TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASAR - Balai Diklat Industri (BDI) Makassar Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan - Lembaga Pelatihan Kerja (LKP-LPK) Kopidukasi sebagai instruktur untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) 3 in 1 Pengolahan dan Penyajian Kopi (Barista).
Kegiatan diklat ini berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Mei 2023, dengan pembukaan secara virtual oleh Kepala BDI Makassar, Hery Bagus, dan dihadiri oleh Direktur LKP LPK Kopidukasi, Irsan Yumenk.
Diklat 3 in 1 ini diikuti oleh 100 peserta dari dua angkatan, dengan masing-masing angkatan terdiri dari 50 peserta. Pelaksanaan Diklat dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Kabupaten Gowa BTN Sejahtera Permai Blok F/1A dan di Kota Makassar Hotel Ramayana.
LKP LPK Kopidukasi, yang dipercayakan oleh BDI Makassar sebagai instruktur, bertujuan untuk melatih peserta menjadi barista yang kompeten dan memiliki pengetahuan luas dalam dunia kopi. Mereka juga diajarkan bagaimana menyajikan minuman kopi berkualitas tinggi yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Salah satu instruktur dari LKP LPK Kopidukasi, Irwandi, menjelaskan bahwa Diklat ini memberikan pelatihan dan pengetahuan yang komprehensif kepada peserta mengenai pengolahan dan penyajian kopi sebagai seorang barista. Dengan mengikuti Diklat ini, peserta akan mendapatkan sertifikasi dan peluang kerja di bidang tersebut.
"Ikut dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diajarkan teknik-teknik dasar dalam meracik kopi, tetapi juga prinsip-prinsip dasar dalam menciptakan pengalaman kopi yang menyenangkan bagi pelanggan. Hal ini meliputi pelayanan pelanggan yang baik, komunikasi tentang kopi, dan manajemen waktu yang efisien," ujar Irwandi saat ditemui di lokasi kegiatan, Rabu (10/5/2023).
Dalam kegiatan ini, peserta akan direkomendasikan sebagai kompeten saat menghadapi uji sertifikasi kompetensi di hari terakhir oleh LSP BDI. Dengan demikian, seluruh peserta latihan dapat memulai usaha di industri kopi atau bekerja di industri yang telah berjalan dengan menjadi sumber daya manusia yang kompeten.